Liputan6.com, Jakarta - Taiwan menyampaikan apresiasi terhadap bantuan internasional termasuk Indonesia karena telah memberikan dukungan terutama saat bencana gempa pada April lalu.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman internasional atas dukungan mereka, terutama saat gempa bumi di bulan April lalu. Curahan bantuan dari masyarakat internasional sungguh mengharukan, menggembirakan," ujar Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) John C. Chen dalam pidatonya pada perayaan hari nasional Taiwan (Double Tenth Day), Selasa, 8 Oktober 2024.
Baca Juga
"Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk menerima kunjungan dari mantan Ibu Negara Indonesia, Ibu Dewi Sukarno, yang memberikan sentuhan kasih dalam upaya kami. Kami juga berterima kasih atas ucapan hangat dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang memuji penanggulangan bencana gempa kami yang luar biasa," lanjutnya.
Advertisement
Menurut Chen, walau Taiwan sangat mengapresiasi kerja sama dan bantuan internasional, “Taiwan berkomitmen untuk membalas budi, Taiwan dapat membantu.”
Pada kesempatan tersebut, John C. Chen juga menyinggung soal hubungan bilateral antara Taiwan dan Indonesia semakin erat dalam satu tahun terakhir.
"Indonesia adalah sumber pekerja migran terbesar di Taiwan dan sumber pelajar asing terbesar kedua di Taiwan. Saat ini terdapat 400.000 warga negara Indonesia yang tinggal, bekerja dan belajar di berbagai wilayah di Taiwan. Taiwan merasa terhormat menjadi rumah kedua bagi teman-teman dari Indonesia, dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada penduduk baru Indonesia atas dedikasi dan upaya mereka di Taiwan," paparnya.
Era Baru Taiwan dan Indonesia
Tahun 2024 menandai era baru dalam diplomasi bilateral antara Indonesia dan Taiwan dengan adanya pergantian pemerintahan di kedua negara. Sama seperti Indonesia yang mengadakan pemilihan presiden tahun ini, Taiwan juga telah memiliki pemimpin baru dan melantik presiden barunya, Presiden Lai Ching-te.
"Dalam hal kebijakan diplomatik, Presiden Lai telah memperkenalkan Integrated Diplomacy (Diplomasi Terpadu),” ujar Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) John C. Chen dalam pidatonya pada perayaan hari nasional Taiwan (Double Tenth Day), Selasa, 8 Oktober 2024.
Diplomasi Terpadu tersebut mencakup:
- Values-based Diplomacy (Diplomasi Berbasis Nilai): Diplomasi untuk membangun komunitas demokratis dengan negara-negara yang berpikiran sama.
- Alliance Diplomacy (Diplomasi Aliansi): Diplomasi untuk membangun kerangka kerja strategis guna menciptakan keamanan kolektif dalam melawan ancaman otoriter.
- Economic and Trade Diplomacy (Diplomasi Ekonomi dan Perdagangan): Diplomasi untuk memastikan bahwa Taiwan tetap menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan global dan menjaga agar tujuan-tujuan kemakmuran tetap bergulir.
Advertisement
Potensi Kerja Sama Taiwan-Indonesia
Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) John C. Chen juga menunjukkan potensi kerja sama antara Taiwan dan Indonesia yang “tidak terbatas”. “Kita memiliki banyak sekali peluang untuk mengeksplorasi dan berkolaborasi dalam infrastruktur AI (kecerdasan buatan), pertanian, pendidikan, gempa bumi, manajemen bencana, program makan siang di sekolah, dan lain sebagainya,” ujar Chen.
Saat ini, Taiwan juga mengimplementasikan Digital New Southbound Initiative dalam kerja samanya dengan negara mitra. Inisiatif ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara mitra dan bertujuan untuk membangun infrastruktur AI dan Smart City dengan turut melibatkan keahlian teknologi dan informasi Taiwan.
Dalam hal ekonomi dan perdagangan, John C. Chen menuturkan bahwa Taiwan telah berhasil mempromosikan "Kebijakan Baru ke Arah Selatan" selama delapan tahun.
"Pada paruh pertama tahun ini, total volume perdagangan dengan 18 negara Kebijakan Baru ke Arah Selatan mencapai US$83,5 miliar, atau tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 12,43%, dan ekspor mencapai US$50,2 miliar. Ini merupakan rekor tertinggi untuk periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya," paparnya.
"Saat ini, total investasi Taiwan di Indonesia berada di peringkat lima besar investasi asing di Indonesia, dan telah menciptakan sekitar 1 juta lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, dalam situasi global, John C. Chen menyebut Taiwan juga mengedepankan keamanan dan stabilitas regional. "Setiap negara global yang sedang berlangsung menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Taiwan berkomitmen untuk mendukung payung demokrasi bersama dengan negara-negara demokrasi lainnya untuk memastikan perdamaian regional," jelas Chen.
Taiwan Anggota Komunitas Internasional yang Bertanggung Jawab
John C. Chen juga menyinggung bahwa Taiwan sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, berupaya untuk bergabung dengan organisasi internasional, dan memberikan kontribusi kepada komunitas dunia melalui berbagai cara, memperdalam kemitraan global, menggunakan kekuatan dan kepemimpinan yang baik.
"Dengan upaya-upaya ini, Taiwan telah menerima dukungan yang semakin besar dari komunitas internasional," ucapnya.
John Chen juga menyebutkan, baru-baru ini, negara-negara mitra yang berpandangan sama dengan Taiwan, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Parlemen Eropa, dengan tegas mendukung Taiwan, dan bersama-sama menentang distorsi yang sengaja dilakukan oleh Tiongkok terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 2758, yang dikaitkan secara tidak benar dengan "prinsip satu China".
John C. Chen mengatakan bahwa persatuan negara-negara demokratis adalah kekuatan utama untuk menahan ekspansi Tiongkok. "Pemerintah Taiwan berterima kasih kepada semua pihak atas dukungan mereka bagi Taiwan dan atas segala upaya mereka dalam menjaga perdamaian di Selat Taiwan," tuturnya.
John C. Chen menyampaikan bahwa Taiwan akan memegang teguh nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, dan terus memperdalam kemitraan dengan Indonesia dan negara-negara yang memiliki cita-cita serupa, serta bekerja sama untuk mewujudkan demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran.
Advertisement