Astronom Temukan Kembaran Bima Sakti, Berkaitan Teori Pembentukan Galaksi

Teori saat ini menunjukkan bahwa untuk sebuah galaksi agar teratur seperti Bima Sakti kita dibutuhkan waktu miliaran tahun evolusi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 11 Okt 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2024, 03:00 WIB
Ilustrasi Galaksi Bima Sakti
Ilustrasi Galaksi Bima Sakti (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Para astronom menemukan kembaran galaksi Bima Sakti terjauh yang pernah diamati. Galaksi cakram yang diberi nama REBELS-25 tampak teratur seperti galaksi Bima Sakti saat ini.

Melansir laman Live Science pada kamis (10/10/2024), REBELS-25 merupakan galaksi cakram terjauh yang pernah ditemukan. Ilmuwan menemukannya ketika alam semesta berusia baru sekitar 700 juta tahun.

Artinya, kembaran bumi ini terbentuk 700 juta tahun setelah Big Bang. Penemuan galaksi ini menentang teori pembentukan galaksi yang ada.

Struktur teratur dan rotasi yang kuat dari REBELS-25 memberikan wawasan baru tentang evolusi galaksi di masa awal Alam Semesta. Observasi mendalam menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili memungkinkan para peneliti untuk mengkonfirmasi karakteristik unik galaksi cakram ini.

Dalam teori pembentukan galaksi, galaksi harus melalui perjalanan panjang untuk membentuk struktur yang stabil. Mulanya, galaksi muda memiliki bentuk yang berantakan.

Kemudian, berkembang menjadi bentuk yang lebih halus dalam waktu yang sangat lama. Teori saat ini menunjukkan bahwa untuk sebuah galaksi agar teratur seperti Bima Sakti kita dibutuhkan waktu miliaran tahun evolusi.

Namun, penemuan REBELS-25 menantang teori tersebut. Rotasi dan struktur REBELS-25 diungkap melalui Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili dan European Southern Observatory (ESO) menjadi mitra.

Dalam studi yang diterima untuk publikasi di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, astronom menemukan REBELS-25 sebagai galaksi cakram berputar terkuat dan terjauh yang pernah ditemukan. Cahaya yang mencapai kita dari galaksi ini dipancarkan ketika Alam Semesta baru berusia 700 juta tahun.

Usia itu hanya lima persen dari usia saat ini (13,8 miliar) membuat rotasi teratur REBELS-25 menjadi tidak terduga. REBELS-25 awalnya terdeteksi dalam pengamatan sebelumnya oleh tim yang sama juga menggunakan ALMA.

Saat itu, penemuan tersebut menggembirakan dan menunjukkan tanda-tanda rotasi, tetapi resolusi data tidak cukup baik untuk memastikan. Dengan mengejutkan, data juga menunjukkan fitur yang lebih berkembang mirip dengan Bima Sakti seperti batang memanjang di pusatnya, bahkan lengan spiral.

(Tifani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya