Hera Bagikan Foto Bumi dari Jarak 1,4 Juta Kilometer

ESA meluncurkan Hera menggunakan roket SpaceX Falcon 9 pukul 10.52 ET (21.52 WIB) dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 18 Okt 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2024, 01:00 WIB
Planet Bumi
Planet Bumi (Sumber: Pinterest/moris)

Liputan6.com, Jakarta - Wahana Antariksa Hera membagikan gambar pertama yang diambil dari luar angkasa. Robot yang diluncurkan pada 7 Oktober 2024 ini menggunakan tiga instrumen untuk mengambil gambar.

Melansir laman Badan Antariksa Eropa (ESA) pada Kamis (17/10/2024), wahana antariksa tersebut memotret bumi dari jarak 1,4 hingga 1,6 juta kilometer sebagai uji coba bahwa instrumennya bekerja dengan baik. Gambar ini diambil oleh instrumen Pencitra Inframerah Termal (TIRI) yang dikembangkan Badan Eksplorasi Kedirgantaraan Jepang (JAXA).

Dari gambar yang dibagikan di situs resmi ESA, instrumen TIRI mengabadikan gambar bumi di bagian tengah yang berorientasi dengan Kutub Utara di bagian atas. Di sudut kanan atas gambar, terlihat penampakan bulan.

Selain menggunakan TIRI, Hera juga mengambil gambar Bumi menggunakan kamera optik dan kamera spektroskopi multiwarna HS-H. Hasilnya, bumi terlihat lebih jelas dan terasa cukup dekat dengan Hera meskipun jarak sebenarnya hampir mencapai 2 juta kilometer.

Gambar yang dibagikan ini menunjukkan bahwa TIRI, kamera optik, dan kamera spektroskopi multiwarna HS-H bisa berfungsi dengan baik. Seluruh instrumen ini nantinya akan digunakan untuk mengambil gambar asteroid Dimorphos dan Didymos.

Sebelumnya, misi terbaru dari ESA bertugas untuk menyelidiki lebih lanjut dampak tabrakan misi DART dengan asteroid Dimorphos. ESA meluncurkan Hera menggunakan roket SpaceX Falcon 9 pukul 10.52 ET (21.52 WIB) dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat.

Wahana antariksa ini didampingi oleh dua CubeSat yakni kelompok satelit mini yang diperkirakan akan mencapai asteroid Dimorphos pada 2026. Ketiganya akan melakukan "investigasi tempat kejadian perkara" untuk memecahkan misteri yang masih tersisa dari sistem asteroid ganda tersebut.

Ketika tiba di sana, wahana antariksa ini akan berada hampir 195 juta kilometer dari bumi. Hera juga akan singgah di Mars pada pertengahan Maret 2025.

Hal ini akan memberi wahana antariksa ini momentum ekstra yang dibutuhkan untuk mencapai Didymos dan Dimorphos dua tahun setelah diluncurkan. Selain menguji coba 11 instrumen yang dimilikinya, Hera akan terbang dalam jarak 6.000 kilometer dari permukaan Mars dan akan mengamati salah satu dari dua bulan Mars, yaitu Deimos, dari jarak 1.000 kilometer.

 

Asteroid yang Ditabrak

Dimorphos merupakan asteroid yang ditabrak oleh misi Double Asteroid Redirection Test (DART) pada 26 September 2022. Wahana NASA tersebut sengaja menabrakkan diri dengan Dimorphos dan berhasil menghantam tepat di tengah batu angkasa itu dengan kecepatan sekitar 24.000 km/jam.

Tabrakan dahsyat itu terjadi di lebih dari 11 juta kilometer dari bumi. Misi DART merupakan ujian pertama kemampuan manusia untuk mengalihkan asteroid yang berpotensi berbahaya yang mengancam bumi.

DART tidak hanya berhasil mengubah lintasan Dimorphos, memperpendek perjalanannya mengelilingi asteroid mitranya Didymos sekitar 30 menit. Misi ini juga mengubah bentuk asteroid secara menyeluruh.

NASA, lewat misi tersebut, melakukan penilaian skala penuh terhadap teknologi menggeser orbit asteroid untuk pertahanan planet. Lembaga ini ingin melihat apakah tumbukan kinetik akan cukup untuk mengubah gerakan benda angkasa di ruang angkasa.

Melansir laman Live Science ada Rabu (09/10/2024), asteroid Dimorphos maupun Didymos tidak menimbulkan bahaya berarti bagi bumi. Namun, sistem asteroid ganda ini merupakan target sempurna untuk menguji teknologi defleksi karena ukuran Dimorphos sebanding dengan asteroid yang bisa mengancam Bumi.

Para astronom telah memantau dampak tabrakan sejak tabrakan di bulan September 2022. Hasilnya, mereka menemukan wahana DART telah mengubah cara Dimorphos bergerak.

DART menggeser periode orbit asteroid bulan ini atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali putaran mengelilingi Didymos. Para astronom ESA tengah mencari tahu apakah wahana DART hanya meninggalkan kawah atau momentumnya benar-benar membentuk ulang Dimorphos.

Misi Hera akan menentukan komposisi yang tepat dari sistem asteroid ganda.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya