Donald Trump Unggul Hasil Sementara Suara Pilpres AS 2024 di 6 Swing States, Bagaimana Nasib Kamala Harris?

Sementara itu, Ketua Kampanye Kamala Harris di Pilpres AS 2024, Jen O'Malley Dillon menyatakan optimisme tentang peluang Harris untuk memenangkan negara-negara medan pertempuran utara.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Nov 2024, 12:17 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 12:15 WIB
Capres Pilpres AS Kamala Harris (kiri) dan Donald Trump (kanan). (AP)
Capres Pilpres AS Kamala Harris (kiri) dan Donald Trump (kanan). (AP)

Liputan6.com, Washington D.C - Saat para pemilih menentukan pilihan akhir mereka, memberikan hak suara Pilpres AS 2024 antara Kamala Harris dan Donald Trump pada Selasa 5 November 2024 waktu setempat.

Situs Forbes menyebut bahwa mayoritas tempat pemungutan suara Pemilu AS 2024 di negara swing states telah ditutup.

Nevada menjadi negara swing states terakhir yang menutup pemungutan suaranya pada hari Selasa (5/11) pukul 10 malam EST. Kendati demikian hasil di tujuh negara bagian medan pertempuran yang jadi penentu itu masih tertunda.

Beberapa TPS di Arizona kabarnya diperpanjang waktu bukanya hingga pukul 11 ​​malam EST setelah kerusakan printer dan mesin pemungutan suara, dan para pemilih masih mengantre di beberapa bagian Nevada.

Adapun hasil sementara didapati bahwa Donald Trump unggul di enam negara swing states.

Hingga pukul 11 ​​malam, Donald Trump dilaporkan unggul tipis di Pennsylvania (67% suara), Wisconsin (59%), Michigan (27%), Georgia (90%), Arizona (50%) dan North Carolina (86%). Hasil di Nevada masih menunggu. Associated Press belum mengumumkan pemenang di negara bagian mana pun.

Sementara itu, Ketua Kampanye Kamala Harris, Jen O'Malley Dillon menyatakan optimisme tentang peluang Harris untuk memenangkan negara-negara medan pertempuran utara. 

O'Malley Dillon mengatakan kampanye Harris telah "mengetahui sejak lama" bahwa blue wall (tembok biru)—Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania—adalah "jalan paling jelas" perolehan suara bagi Donald Trump dari Partai Republik.

Menurut O'Malley Dillon, kampanye Harris mengantisipasi jumlah pemilih yang lebih tinggi dari yang diharapkan di Philadelphia dan jumlah pemilih yang kuat di Detroit,.

"Ketatnya pertempuran ini adalah persis apa yang kami persiapkan," ucap O'Malley Dillon.

Sebelumnya, Kamala Harris diketahui membuntuti perolehan Donald Trump di ketiga negara bagian medan pertempuran utara.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya