22 Anak di Afrika Selatan Meninggal Keracunan Makanan

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa memerintahkan pembuangan pestisida berbahaya dari jalan-jalan dan toko-toko sebagai salah satu tindakan untuk mengekang keracunan makanan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Nov 2024, 20:25 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2024, 20:25 WIB
Cyril Ramaphosa dilantik sebagai preisden baru Afrika Selatan pada Sabtu 25 Mei 2019 (AFP/Ruvan Boshoff)
Cyril Ramaphosa dilantik sebagai preisden baru Afrika Selatan pada Sabtu 25 Mei 2019 (AFP/Ruvan Boshoff)

Liputan6.com, Soweto - Afrika Selatan tengah dilanda insiden keracunan makanan yang menewaskan 22 anak.

"Sejak awal September 2024, telah ada total 890 insiden penyakit bawaan makanan yang dilaporkan di semua provinsi," kata Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam pidato yang disiarkan televisi kepada rakyat untuk menanggapi kematian anak-anak baru-baru ini yang disebabkan oleh keracunan makanan yang telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh negeri pada hari Jumat (15/11) seperti dikutip dari Anadolu Agency Sabtu (16/11/2024).

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa juga memerintahkan pembuangan pestisida berbahaya dari jalan-jalan dan toko-toko pada hari Jumat (15/11) sebagai salah satu tindakan untuk mengekang keracunan makanan.

Ramaphosa mengatakan beberapa orang menjadi sakit parah dan bahkan meninggal setelah memakan makanan terkontaminasi yang dapat dibeli dari toko-toko spaza -- toko-toko informal kecil -- dan pedagang kaki lima.

Afrika Selatan mencatat insiden keracunan besar di Naledi, Kota Soweto dekat Johannesburg bulan lalu, di mana enam anak meninggal setelah membeli makanan ringan di toko-toko spaza. Yang termuda baru berusia 6 tahun.

Ramaphosa mengatakan setelah uji ilmiah dilakukan, ditetapkan bahwa kematian keenam anak tersebut dapat dikaitkan langsung dengan bahan kimia yang sangat berbahaya yang digunakan sebagai pestisida yang dikenal sebagai Terbufos.

Terbufos, yang terdaftar di Afrika Selatan untuk penggunaan pertanian, dikatakan memiliki dampak kesehatan yang serius, bahkan pada tingkat paparan yang rendah.

 

Terbufos Tak DIjual untuk Penggunaan Rumah Tangga

Ilustrasi bendera negara Afrika Selatan
Ilustrasi bendera negara Afrika Selatan. (Photo by Den Harrson on Unsplash)

Presiden Ramaphosa mengatakan meskipun Terbufos tidak boleh dijual untuk penggunaan rumah tangga umum, namun dijual secara informal sebagai apa yang disebut "pestisida jalanan" untuk penggunaan rumah tangga di kota-kota dan permukiman informal untuk mengendalikan tikus.

Ia mengatakan sampel dari 84 toko spaza di daerah Naledi, Soweto menunjukkan tiga toko memiliki bukti penggunaan Terbufos.

Ditemukan juga bahwa di beberapa toko spaza, pestisida dan deterjen disimpan di samping bahan makanan.

Ramaphosa mengatakan toko-toko spaza yang terlibat dalam kematian anak-anak tersebut akan segera ditutup.

Ia juga memerintahkan semua toko spaza dan fasilitas penanganan makanan lainnya untuk didaftarkan di kotamadya tempat mereka beroperasi dalam waktu 21 hari, dan mereka harus memenuhi semua standar dan persyaratan kesehatan atau mereka akan ditutup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya