5 Teori Sains yang Pernah Menggemparkan Dunia

Teori-teori ini tidak hanya mengubah paradigma ilmiah, tetapi juga memengaruhi kebudayaan, filsafat, dan bahkan cara hidup manusia sehari-hari.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 20 Nov 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2024, 01:00 WIB
FOTO: Naskah Langka Albert Einstein Dilelang Puluhan Miliar
Salah satu naskah persiapan teori relativitas umum Albert Einstein ditampilkan saat presentasi sehari sebelum dilelang di Rumah Lelang Christie, Paris, Prancis, 22 November 2021. Naskah ini hampir seperti keajaiban, karena dokumen kerja tersebut dianggap sederhana. (Alain JOCARD/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sejarah, ilmu pengetahuan selalu berkembang. Ada waktu dimana sebuah teori baru mengguncang dan mengubah cara manusia berpikir.

Sejak zaman ilmuwan besar seperti Galileo dan Newton hingga teori-teori revolusioner masa kini, beberapa konsep sains telah menggemparkan dunia karena bertentangan dengan pandangan yang sudah diyakini selama ini. Teori-teori ini tidak hanya mengubah paradigma ilmiah, tetapi juga memengaruhi kebudayaan, filsafat, dan bahkan cara hidup manusia sehari-hari.

Melansir laman Britannica pada Selasa (19/11/2024), berikut teori sains yang pernah menggemparkan dunia.

1. Teori Evolusi

Pada 1850-an, Darwin menulis buku yang berjudul On the Origin of Species. Di dalamnya, ia menjelaskan bagaimana organisme berevolusi dari generasi ke generasi.

Evolusi dalam konteks ini maksudnya adalah makhluk hidup mengalami perubahan struktur tubuh secara bertahap. Proses evolusi disebut dapat membuat mereka bisa beradaptasi terhadap lingkungan yang terus berubah dan bertahan hidup.

Teori evolusi ini sangat kontroversial pada masanya. Sebagian orang tidak terima karena berbagai alasan, salah satunya yaitu pertentangan keyakinan agama yang menganggap penciptaan makhluk hidup.

Termasuk manusia, sebagai hasil tindakan ilahi langsung, bukan melalui proses alamiah seperti yang dijelaskan teori evolusi Darwin.

 

Teori Big Bang

2. Teori Big Bang

Bagaimana alam semesta terbentuk dan berkembang selalu menjadi topik diskusi dan perdebatan keagamaan, filsafat, dan ilmiah. Banyak ilmuwan yang berusaha mengungkap misteri awal mula alam semesta, salah satunya yang paling terkenal adalah teori Big Bang atau teori ledakan besar.

Dikutip dari laman Space pada Selasa (19/11/2024), teori ini menyatakan bahwa alam semesta bermula sekitar 13,8 miliar tahun lalu dari satu titik tunggal yang sangat panas dan padat yang mengembang dengan kecepatan tinggi. Sayangnya ada beberapa kesalahpahaman tentang teori Big Bang.

Pertama, teori Big Bang hanya upaya menjelaskan asal-usul alam semesta, bukan secara pasti menyatakan alam semesta berasal dari titik tunggal sekian miliar tahun lalu. Kedua, ada misinformasi terkait Big Bang adalah sejenis ledakan, ini tidak sepenuhnya benar.

Konteks teori Big Bang lebih kepada pengembangan atau peregangan, bukan ledakan dalam pengertian klasik.

3. Teori Kuantum

Teori kuantum menjelaskan bagaimana cara kerja benda-benda yang sangat kecil seperti atom dan partikel. Ternyata partikel-partikel ini tidak selalu bergerak seperti yang kita bayangkan.

Mereka bisa memiliki bentuk yang berbagai macam dan bergerak secara tidak terduga. Kemudian para ilmuwan mengembangkan teori ini lebih lanjut.

Menurut mereka, jika partikel kecil saja seperti itu, maka mungkin objek yang lebih besar juga sama. Teori ini berhubungan juga dengan keberadaan dunia paralel.

Menurut teori kuantum, alam semesta ini sangat misterius. Selama kita belum tahu, maka segala kemungkinan bisa terjadi.

 

Teori Heliosentris

4. Teori Heliosentris

Selama berabad-abad, masyarakat percaya bahwa Bumi adalah pusat tata surya. Mereka melihat objek-objek di angkasa seperti mengitari bumi.

Namun kemudian teori ini dipatahkan oleh Copernicus pada 1543 dengan menerbitkan buku berjudul On the Revolutions of the Celestial Spheres yang memuat gagasan bahwa matahari lah pusat tata surya. Bukannya diterima, gagasan ini justru mendapat kecaman keras dari masyarakat dan pihak gereja.

Bahkan pada saat itu buku Copernicus dilarang edar. Meski begitu seiring berkembangnya observasi dan penemuan astronomi, teori heliosentris perlahan mulai dipercaya.

Pada 1609, seorang ilmuwan bernama Galileo Galilei melakukan inovasi pada teleskop. Dengan menggunakan ini ia mendapat banyak fakta tentang objek-objek langit yang mana kemudian menjadi bukti pendukung teori heliosentris.

Pada akhirnya, teori heliosentris menjadi titik awal perubahan besar dalam astronomi dan mengubah pemahaman kita tentang alam semesta serta posisi Bumi di tata surya.

5. Teori Relativitas

Teori relativitas dikembangkan oleh Albert Einstein pada 1905. Secara garis besar, teori ini menjelaskan bahwa ruang dan waktu bersifat relatif.

Teori ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu relativitas khusus dan relativitas umum. Relativitas khusus mencakup penjelasan tentang bagaimana kecepatan memengaruhi massa, waktu, dan ruang.

Sederhananya begini, waktu dan jarak bisa berbeda-beda tergantung seberapa cepat kamu bergerak. teori ini sudah ada dibuktikan oleh astronaut yang pergi ke luar angkasa dengan menggunakan roket berkecepatan tinggi akan menua lebih lambat dibanding orang di Bumi.

Di sisi lain relativitas umum menjelaskan bagaimana gravitasi bekerja, atau bagaimana benda-benda besar seperti bumi atau matahari menarik benda lain. Einstein beranggapan gravitasi bukanlah gaya tarik-menarik, melainkan lengkungan ruang waktu yang disebabkan oleh objek bermassa besar.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya