Indonesia-Inggris Panen Kerja Sama dalam Kunjungan Prabowo ke Downing Street

Mulai dari kerja sama isu maritim hingga pendidikan disepakati dalam pertemuan Prabowo dan PM Starmer.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Nov 2024, 07:16 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2024, 07:10 WIB
Presiden Prabowo Subianto dan PM Inggris Keir Starmer berpose di 10 Downing Street, London, pada Kamis (21/11/2024).
Presiden Prabowo Subianto dan PM Inggris Keir Starmer berpose di 10 Downing Street, London, pada Kamis (21/11/2024). (Dok. 10 Downing Street)

Liputan6.com, London - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi kediaman sekaligus kantor perdana menteri (PM) Inggris, 10 Downing Street, pada Kamis (21/11/2024). Lawatan Presiden Prabowo ini sekaligus menandai peringatan 75 tahun hubungan bilateral kedua negara.

Berdasarkan pernyataan pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Liputan6.com, dalam pertemuan pada Kamis, PM Keir Starmer dan Presiden Prabowo sepakat membangun kemitraan baru yang didasari oleh prinsip saling menghormati dan kerja sama. Kemitraan strategis baru ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di kedua negara, sambil mempromosikan pertahanan dan keamanan serta mempercepat kemajuan dalam menangani krisis iklim dan alam.

Kemitraan strategis ini akan diluncurkan oleh kedua pemimpin pada tahun 2025. Kemitraan ini akan mencakup mekanisme baru untuk kolaborasi, termasuk Kemitraan Pertumbuhan Ekonomi UK-Indonesia yang baru untuk mendorong perdagangan dan investasi, serta dialog 2+2 yang baru dalam kebijakan luar negeri, keamanan, dan pertahanan.

Lawatan Presiden Prabowo juga menyoroti kekuatan kerja sama Indonesia-Inggris dalam isu maritim, termasuk:

  • Penandatanganan nota kesepahaman antara Babcock dan Defend ID yang merinci proposal untuk program fregat masa depan berdasarkan pemilihan desain Arrowhead 140 Babcock untuk fregat Merah Putih Indonesia – mendorong inovasi, mempertahankan basis keterampilan, dan menghasilkan pertumbuhan bersama saat Inggris mendukung perjalanan Indonesia menuju industri pertahanan yang mandiri;
  • Kemitraan untuk memperkuat sistem pemantauan dan intelijen maritim Bakamla untuk meningkatkan keselamatan maritim Indonesia, perlindungan lingkungan, dan keamanan;
  • Dukungan Inggris untuk pembentukan konsorsium guna mewujudkan ambisi Indonesia dalam memperkuat armada kapal ikan, pembangunan kapal, dan perikanan berkelanjutan, yang didukung oleh Babcock dan industri Inggris lebih luas. Proyek awal untuk 20 kapal, yang diserahkan oleh konsorsium yang dipimpin Inggris, AST Oceanics, sedang dikembangkan. Inisiatif-inisiatif tersebut akan memanfaatkan pembiayaan Inggris, keahlian teknis, teknologi hijau, dan dukungan proyek untuk meningkatkan kemakmuran komunitas pesisir Indonesia dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia;
  • Kesepakatan Blue Planet Fund Country Plan (Rencana Negara Dana Planet Biru), yang menetapkan pendekatan bersama untuk melindungi dan mengelola kekayaan alam luas laut Indonesia secara berkelanjutan, mendukung mata pencaharian dan komunitas, serta mempromosikan pengembangan ekonomi biru Indonesia.

Kemajuan lebih lanjut dicapai pula dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

  • Nota kesepahaman baru disepakati antara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris dan Kementerian Kesehatan Indonesia, yang akan mempromosikan kerja sama dalam layanan kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit, penelitian klinis dan inovasi, serta pengembangan tenaga kerja kesehatan. Nota kesepahaman lebih lanjut antara Cancer Research UK dan Kementerian Kesehatan Indonesia disepakati untuk memajukan penelitian bersama dan pembangunan kapasitas guna meningkatkan pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker. Kemitraan ini menyoroti pentingnya kerja sama internasional untuk memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan hasil kesehatan di Indonesia. Kedua negara juga sepakat untuk mendukung inisiatif yang meningkatkan pendidikan kesehatan dan keahlian klinis spesialis.
  • British Council mengumumkan kesepakatannya dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyediakan model pembangunan kapasitas yang dapat bermanfaat bagi hingga 180.000 guru bahasa Inggris di seluruh Indonesia.

"Presiden (Prabowo) dan PM (Starmer) berharap dapat melanjutkan langkah-langkah tersebut dalam kerangka kemitraan strategis baru, di mana kedua negara akan bekerja sama untuk menjadikan 75 tahun ke depan lebih makmur, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat kami," demikian kesimpulan dalam pernyataan bersama yang dipublikasikan kantor PM Inggris.

Presiden Prabowo dalam kunjungannya turut memimpin pertemuan dengan para CEO terkemuka Inggris untuk mendorong pertumbuhan demi manfaat bagi kedua negara. 

Pemerintah Inggris menyatakan akan terus mendukung peluang perdagangan baru, termasuk melalui pinjaman atau jaminan kredit senilai Rp60-80 triliun yang tersedia dari UK Export Finance untuk mendukung bisnis Inggris dalam mewujudkan proyek-proyek prioritas Indonesia.

"Ketika kita merayakan 75 tahun kerja sama antara Inggris dan Indonesia, kita merenungkan kontribusi besar dari kemitraan ini bagi rakyat, planet, kemakmuran, dan perdamaian kita. PM Keir Starmer dan Presiden Prabowo melihat potensi yang lebih besar bagi hubungan kita untuk mewujudkan prioritas mereka – menciptakan lapangan kerja dan kemakmuran melalui peningkatan perdagangan dan investasi, bekerja lebih dekat untuk membawa perdamaian dan stabilitas di dunia yang semakin tidak pasti, serta menangani krisis iklim dan alam. Saya berharap dapat bekerja dengan tim Presiden Prabowo untuk membangun kemitraan strategis yang baru dan lebih dalam untuk mewujudkan ambisi bersama para pemimpin ini," ungkap Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya