5 Fakta Menarik Komet C 2022/E3 (ZTF), Terlihat Puluhan Ribu Sekali

Masing-masing komet memiliki garis edar yang berbeda-beda, sehingga memiliki waktu periodik yang berbeda juga. Beberapa komet akan melewati orbit bumi dalam puluhan tahun, sementara yang lain hingga puluhan ribu tahun sekali.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 17 Des 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2024, 03:00 WIB
ciri-ciri komet adalah
ciri-ciri komet adalah ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta - Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit berbentuk elips. Komet sering disebut sebagai bintang berekor, meskipun komet bukanlah bintang.

Para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 10 miliar komet di luar angkasa. Seperti anggota tata surya lainya, komet bergerak mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk elips atau lonjong.

Masing-masing komet memiliki garis edar yang berbeda-beda, sehingga memiliki waktu periodik yang berbeda juga. Beberapa komet akan melewati orbit bumi dalam puluhan tahun, sementara yang lain hingga puluhan ribu tahun sekali.

Salah satu komet langka yang terlihat puluhan ribu tahun sekali adalah C 2022/E3 (ZTF). Berikut fakta menarik komet langka C 2022/E3 (ZTF) yang terlihat puluhan ribu sekali.

1. Ditemukan Maret 2022

Melansir laman NASA pada Senin (16/12/2024), para peneliti dari Zwicky Transient Facility (ZTF) mendeteksi sebuah benda langit aneh di sekitar orbit Jupiter pada 2 Maret 2022. Benda langit tersebut rupanya adalah komet yang terdeteksi dari pancaran gas ekornya.ZTF adalah nama sebuah fasilitas penelitian astronomi.

Fasilitas ini bekerjasama dengan NASA dan organisasi-organisasi penelitian lain di seluruh dunia, Tujuannya untuk meneliti berbagai macam fenomena astronomi.

ZTF memiliki alat canggih yang mampu memindai langit di belahan bumi utara setiap dua hari sekali. Karena kecanggihan alat di fasilitas ini, ZTF dapat memindai area dekat bumi hingga area yang cukup jauh termasuk mendeteksi adanya kilatan energi supernova muda.

 

Diidentifikasi sebagai Asteroid

2. Diidentifikasi sebagai Asteroid

Awalnya para peneliti dari Zwicky Transient Facility mengira objek ini adalah asteroid. Namun setelah diteliti lebih lanjut, objek tersebut mengeluarkan uap yang akhirnya menjadi ekor ketika mendekati matahari.

Ekor akibat penguapan es ini adalah ciri khas komet. Akhirnya para peneliti memutuskan bahwa objek yang mendekati matahari tersebut adalah komet dan memberinya nama C 2022/E3 (ZTF).

3. Arti nama C 2022/E3 (ZTF)

Komet C 2022/E3 (ZTF) memiliki arti nama khusus. “C” berarti komet tersebut termasuk ke dalam golongan komet non-periodik.

Berdasarkan waktunya untuk mencapai matahari komet dibagi menjadi dua yaitu komet periodik dan non-periodik. Komet periodik adalah komet yang mampu menyelesaikan perputarannya terhadap matahari kurang dari 200 tahun.

Hal ini karena komet periodik berasal dari sabuk es berbentuk cakram yang terletak di luar orbit planet Neptunus. Sedangkan komet non-periodik berasal dari awan Oort yang berjarak lebih jauh, sekitar 100.000 unit astronomi.

Saking jauhnya, kemunculan komet non-periodik jauh lebih lama bahkan sulit diprediksi. Bagian nama “2022” berarti komet C 2022/E3 (ZTF) tersebut ditemukan pada 2022.

“E3” berarti komet tersebut adalah komet ketiga yang ditemukan pada setengah bulan kelima pada 2022. Setengah bulan pertama akan dilabeli A, setengah bulan kedua dilabeli B dan seterusnya.

Karena ditemukan tanggal 2 Maret maka komet itu akan diberi simbol E.

 

Berwarna Kehijauan

4. Berwarna Kehijauan

Umumnya, komet akan berwarna putih atau kuning. Namun komet C 2022/E3 (ZTF) memiliki warna ekor yang kehijauan.

Komet adalah objek langit berupa material beku yang terdiri dari debu, air, material organik dan unsur lain dalam kondisi beku. Komet yang berwarna putih atau kuning menandakan kandungan amonia pada material bekunya.

Sedangkan warna hijau komet C 2022/E3 (ZTF) berasal dari material karbon diatomik yang akan mengeluarkan warna hijau ketika berinteraksi dengan radiasi ultraviolet dari matahari.

5. Terlihat pada 2023

Komet C 2022/E3 (ZTF) mencapai titik terdekat dengan bumi pada 2 Februari 2023 lalu. Saat itu, komet langka ini akan berjarak sekitar 42,5 juta kilometer dari bumi atau sekitar 0,28 Unit Astronomi.

Pada titik terdekatnya dengan bumi, komet ini bersinar dengan magnitudo 7,3 (COBS). Komet ini tidak akan bersinar seterang komet Neowise pada 2020 lalu, tapi cukup bersinar untuk dilihat menggunakan teleskop.

Para ilmuwan memperkirakan, komet C 2022/E3 (ZTF) mendekati Bumi setiap 50.000 tahun sekali. Artinya, komet ini terakhir mendekat ke Bumi pada masa paleolitik dan baru akan mendekati bumi lagi 50.000 tahun mendatang.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya