Rusia Akan Buka Kantor Perwakilan Ekspor Awal Tahun 2025 di Jakarta

Menurut Dubes Sergei Tolchenov, pembukaan kantor perwakilan ini akan berfokus pada upaya promosi barang dan komoditas Rusia di Indonesia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Des 2024, 18:02 WIB
Diterbitkan 20 Des 2024, 17:41 WIB
Ilustrasi bendera Rusia (pixabay)
Ilustrasi bendera Rusia (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov menyebut bahwa pemerintah Rusia akan membuka kantor perwakilan pusat ekspor awal tahun 2025 di Jakarta.

Menurut Dubes Sergei Tolchenov, pembukaan kantor perwakilan ini akan berfokus pada upaya promosi barang dan komoditas Rusia di Indonesia.

"Kantor ini akan berfokus pada promosi barang-barang dan komoditas Rusia di Indonesia," kata Sergei Tolchenov dalam press breafing bersama awak media di Jakarta pada Jumat (20/10/2024).

Menurut Dubes Sergei Tolchenov, kantor perwakilan pusat ekspor Rusia nantinya akan berkontribusi dalam upaya peningkatan aktivitas dagang, bilateral, investasi serta kerja sama di bidang ekonomi lainnya.

Dia juga mengatakan bahwa beberapa delegasi ekonomi dari Rusia berencana akan datang ke Indonesia pada Januari 2025 untuk mencari prospek guna meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Rusia.

Dubes Sergei Tolchenov juga menyinggung soal perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia.

Ia menyebut bahwa kedua pihak masih terus menyelesaikan perjanjian tersebut, menambahkan bahwa putaran terakhir konsultasi telah dilakukan pada Juli 2024 di Indonesia.

"Masih ada beberapa hal kecil namun sangat penting ketika kedua pihak, Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia, berkoordinasi soal perpajakan," kata Dubes Sergei Tolchenov.

 

Substansi Perjanjian yang Penting

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengungkap alasan negaranya memberikan suaka kepada Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengungkap alasan negaranya memberikan suaka kepada Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Dubes Sergei Tolchenov menyebut bahwa hal tersebut sangat penting untuk dipahami karena setiap pihak ingin melindungi pasar mereka sendiri dan mengekspor lebih banyak ke pasar tersebut.

Dubes Sergei Tolchenov juga menegaskan bahwa perjanjian tersebut sangat penting karena tidak hanya menyangkut perdagangan dan investasi tetapi juga menyangkut anggaran setiap negara.

Jika tidak berhati-hati, lanjut Tolchenov, maka anggota parlemen tidak akan menyetujui dokumen tersebut jika mereka yakin bahwa perjanjian itu tidak cukup untuk melindungi pasar negara mereka sendiri, yang kemungkinan akan merugikan kepentingan ekonomi negara yang bersangkutan.

Menurut Dubes Sergei Tolchenov bukan waktu yang penting dalam menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas tersebut, melainkan substansi perjanjian itu yang penting.

Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya