Putin Minta Maaf atas Insiden Jatuhnya Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan

Permintaan maaf Putin muncul saat tuduhan meningkat bahwa pesawat Azerbaijan ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Des 2024, 10:52 WIB
Diterbitkan 29 Des 2024, 10:51 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam konferensi pers tahunan di Gostinny Dvor, Moskow, Rusia, pada Kamis (19/12/2024).
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam konferensi pers tahunan di Gostinny Dvor, Moskow, Rusia, pada Kamis (19/12/2024). (Dok. AP/Alexander Zemlianichenko) 

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (28/12/2024) meminta maaf kepada presiden Azerbaijan atas insiden tragis jatuhnya pesawat di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang.

Meski begitu, ia tidak mengakui bahwa Moskow bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Permintaan maaf Putin muncul saat tuduhan meningkat bahwa pesawat itu telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia yang berusaha menangkis serangan pesawat nirawak Ukraina di dekat Grozny, ibu kota regional Republik Chechnya, Rusia.

Pernyataan resmi Kremlin yang dikeluarkan pada Sabtu (28/12) mengatakan bahwa sistem pertahanan udaranya menembaki dekat bandara Grozny yang saat itu pesawat "berulang kali" berusaha mendarat di sana.

Pernyataan itu tidak secara eksplisit mengatakan salah satu dari sistem ini mengenai pesawat, dikutip dari Japan Today, Minggu (29/12).

Rusia juga mengatakan, Putin meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas fakta bahwa insiden tragis itu terjadi di wilayah udara Rusia.

Sementara itu, pemerintah Azerbaijan dan Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa kecelakaan mematikan pesawat penumpang disebabkan oleh rudal permukaan-ke-udara Rusia. Demikian menurut laporan media dan seorang pejabat AS pada Kamis (26/12).

Pesawat Azerbaijan Airlines itu jatuh di dekat Kota Aktau di Kazakhstan, sebuah pusat minyak dan gas, pada Rabu (25/12), setelah menyimpang dari jalur yang penyebabnya tidak diketahui.

Pesawat Embraer 190 itu seharusnya terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Kota Grozny di Chechnya, Rusia, namun malah menyimpang jauh dari jalurnya melintasi Laut Kaspia.

Sebuah penyelidikan sedang dilakukan, dengan situs berita pro-pemerintah Azerbaijan, Caliber, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan mereka meyakini bahwa pesawat tersebut dijatuhkan oleh rudal Rusia yang ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S.

Pernyataan ini juga dilaporkan oleh The New York Times, Euronews, dan kantor berita Turki Anadolu.

 

Dugaan Ahli Militer

Menuju Rusia, Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan
Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 melakukan pendaratan darurat sekitar tiga kilometer dari Aktau, Kazakhstan barat. (Handout/Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan/AFP)

Beberapa ahli penerbangan dan militer mengatakan bahwa pesawat tersebut kemungkinan tertembak oleh sistem pertahanan udara Rusia secara tidak sengaja karena berada di area yang dilaporkan ada aktivitas drone Ukraina.

Seorang mantan ahli dari badan investigasi kecelakaan udara BEA Prancis menjelaskan bahwa puing-puing pesawat menunjukkan kerusakan yang signifikan, yang disebabkan oleh pecahan-pecahan kecil atau fragmen yang tersebar akibat ledakan atau tembakan. Dia berbicara secara anonim dan menjelaskan bahwa kerusakan tersebut mirip dengan yang terjadi pada pesawat Malaysia Airlines MH17, yang jatuh pada tahun 2014 setelah ditembak dengan rudal permukaan-ke-udara oleh pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip dari CNA pada Jumat (27/12), mengatakan kepada wartawan bahwa adalah hal yang salah untuk berspekulasi sebelum penyelidikan selesai dan ada kesimpulan resmi.

INFOGRAFIS: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya