Sekolah di China Dikecam Usai Hidangkan Makanan dari Tempat Makan Anjing kepada Murid

Sekolah di China menuai kemarahan publik setelah ketahuan menyajikan makanan dari ember bekas tempat sisa makanan anjing kepada siswa.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Des 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 20:40 WIB
Lebih dari 11 Juta Pelajar China Hadapi Ujian Masuk Universitas
Seorang relawan mengarahkan siswa yang mengenakan masker untuk memasuki sekolah pada hari pertama ujian masuk perguruan tinggi nasional China, atau dikenal gaokao, di Beijing, Selasa (7/6/2022). Bagi jutaan orang di China, utamanya yang bukan dari keluarga pejabat, gaokao adalah tiket kesuksesan dan naik kelas strata sosial. (AP Photo/Andy Wong)

Liputan6.com, Beijing - Sebuah sekolah di wilayah timur laut China menjadi sorotan publik setelah diketahui menyajikan makanan dari ember bekas tempat makanan anjing kepada siswa muda. Kejadian ini berlangsung di kantin Sekolah Wulidianzi di Kabupaten Huanren, Provinsi Liaoning, awal bulan ini.

Dilansir SCMP, Senin (30/12/2024), sejumlah orang tua murid awalnya mencurigai praktik tersebut ketika melihat pekerja kantin membuang sisa makanan siswa yang lebih tua ke dalam ember yang digunakan untuk memberi makan anjing.

Namun, tidak lama kemudian, pekerja kantin mengeluarkan makanan dari ember tersebut dan menyajikannya kepada siswa yang lebih muda, seperti dilaporkan oleh Daxiang News.

Beberapa siswa dilaporkan muntah setelah memakan hidangan tersebut, meskipun laporan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi mereka.

Ketika para orang tua yang marah mendatangi sekolah untuk memprotes, pihak sekolah hanya mengizinkan mereka menonton rekaman kamera pengawas kantin, tetapi melarang mereka merekamnya.

"Semua orang tua yang menonton video pengawasan itu menangis," ungkap seorang ibu.

"Saya ingin bertanya kepada kepala sekolah, Anda juga memiliki anak. Apakah Anda rela anak Anda memakan makanan seperti ini?"

Pemerintah setempat telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki insiden tersebut.

Picu Kemarahan di Media Sosial

Antusias Siswa di Wuhan Memulai Semester Baru
Para siswa memasuki gedung SMA Wuhan di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, 1 September 2020. Total 2.842 taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah di Wuhan, kota besar yang pernah dilanda parah covid-19, telah dibuka kembali untuk menyambut sekitar 1,4 juta siswa. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Berita ini memicu gelombang kemarahan di media sosial lokal, dengan mayoritas warganet mengecam keras tindakan sekolah.

"Mereka bukan musuh kita. Mereka adalah anak-anak kita, masa depan negara ini. Bagaimana Anda berani memberikan makanan seperti itu kepada mereka?" tulis seorang pengguna.

Pengguna lain menambahkan, "Sekolah dan staf terkait harus menerima hukuman berat. Kita harus memastikan pelanggaran aturan keamanan pangan dihukum dengan sangat serius agar menjadi efek jera."

Ada juga yang mengusulkan, "Sistem pengawasan kantin sekolah harus dihubungkan langsung ke ponsel orang tua agar mereka bisa memantau secara ketat."

Kasus ini bukan pertama kalinya masalah keamanan pangan di lembaga pendidikan menjadi perhatian nasional di China. Tahun lalu, sebuah perguruan tinggi di Provinsi Jiangxi, Tiongkok timur, menjadi berita utama setelah seorang siswa menemukan kepala tikus dalam makanan yang disajikan di kantin sekolah.

Awalnya, pihak pengelola kantin mengklaim bahwa kepala tersebut adalah bagian dari kepala bebek. Namun, investigasi resmi membuktikan klaim tersebut salah, dan manajemen perguruan tinggi menerima hukuman "tingkat tertinggi".

Infografis Ragam Program Makan Siang Gratis Anak Sekolah di 8 Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Program Makan Siang Gratis Anak Sekolah di 8 Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya