Viral Pria Tanjungpinang Mengaku Disekap di Kamboja, Ini Respons Kemlu RI

Kemlu RI mencatat kasus WNI terlibat pekerjaan online scam di berbagai penjuru dunia terus mengalami peningkatan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Jan 2025, 16:37 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 16:27 WIB
Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI usai mengalami pemugaran dan renovasi. (Liputan6/Benedikta Miranti)
Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI usai mengalami pemugaran dan renovasi. (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral di media sosial sebuah video yang menujukkan seorang pria asal Tanjungpinang yang mengaku disekap di Kamboja.

Menanggapi informasi ini, Kemlu RI dan KBRI Phnom Penh menyebut pihaknya memperhatikan beredarnya video seorang WNI yang diketahui bernama Agung Hariadi tersebut.

"Melalui Hotline Pelindungan KBRI Phnom Penh, KBRI telah berhasil menjalin komunikasi dengan Agung Hariadi. Saat ini sedang dilakukan pendalaman informasi," Direktur Perlindungan WNI di Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025).

"Apabila telah didapatkan informasi yang diperlukan, KBRI Phnom Penh kemudian akan berkoordinasi dengan otoritas penegakan hukum Kamboja untuk penanganan lebih lanjut."

Kemlu RI mencatat kasus WNI terlibat pekerjaan penipuan (scam) online scam di berbagai penjuru dunia terus mengalami peningkatan.

KBRI Phnom Penh setiap harinya menerima rata-rata 15-30 pengaduan kasus pelindungan WNI, yang kebanyakan menyerupai aduan Agung Hariadi.

Hingga November 2024, KBRI Phnom Penh telah berhasil menangani lebih dari 2.946 kasus pelindungan WNI, termasuk diantaranya 2.259 kasus (atau lebih dari 76%) yang terkait penipuan (scam) online.

Jumlah WNI di Kamboja diprediksi telah menembus 100 ribu orang per November 2024.

"Kemlu RI terus menghimbau agar masyarakat waspada terhadap lowongan kerja di luar negeri yang non-prosedural, menawarkan gaji tinggi, namun tidak mengharuskan pengalaman kerja, yang biasanya didapatkan dari agen kerja di media sosial dan internet," kata Judha.

"Kemlu RI juga menghimbau agar para WNI yang mengalami masalah serupa dapat mengadukan permasalahannya melalui hotline KBRI Phnom Penh di nomor +85512813282, atau melalui Portal Peduli (peduliwni.kemlu.go.id)."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya