Pemboman Gereja Tanzania, Seorang Warga Jadi Tersangka

Ketegangan antara masyarakat Muslim dengan Kristen di Tanzania kian meruncing.

oleh Widji Ananta diperbarui 15 Mei 2013, 03:24 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2013, 03:24 WIB
bom-gereja-130514d.jpg
Ketegangan antara masyarakat Muslim dengan Kristen di Tanzania kian meruncing. Hal itu ditandai dengan peristiwa pemboman Gereja Khatolik yang menewaskan 3 warga dan melukai sedikitnya 60 orang.

Pihak berwenang Tanzania pun menangkap 5 orang, satu di antaranya telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Sementara 4 lainnya sudah dibebaskan.

"Victor Ambrose adalah seorang lelaki yang telah didakwa terkait pemboman sebuah Gereja Khatolik di Arusha pada 5 Mei silam," ujar Kepala kepolisian kota Arusha, Liberatus Sabas, seperti dikutip dari Voice of America (VoA), Rabu (15/5/2013).

Untuk 4 warga yang telah dibebaskan itu kini sudah meninggalkan Kota Tanzania. Mereka semua berasal dari Timur Tengah. Tiga di antaranya asal Uni Emirat Arab dan satu lainnya dari Arab Saudi.

Pascaperistiwa pemboman tersebut, pihak berwenang belum mengidentifikasi motif serangan, dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. (Dji/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya