Liputan6.com, Beijing - Brasil, yang saat ini menjadi ketua bergilir BRICS 2025, mengumumkan pada Senin (6/1/2025) bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota penuh blok tersebut. Kabar ini kemudian direspons oleh China, yang merupakan salah satu pendiri BRICS.
"China menyambut dengan hangat dan mengucapkan selamat kepada Indonesia atas penetapannya sebagai anggota penuh BRICS," demikian ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China seperti dipublikasikan dalam situs web-nya pada Senin.
Baca Juga
"Indonesia, sebagai negara berkembang besar dan kekuatan penting di Global South, sangat mengakui semangat BRICS dan telah berpartisipasi aktif dalam kerja sama "BRICS Plus". Masuknya Indonesia secara resmi ke dalam BRICS akan mendukung kepentingan bersama negara-negara BRICS dan Global South, serta kami percaya bahwa Indonesia akan memberikan kontribusi aktif dalam perkembangan BRICS."
Advertisement
BRICS, sebut juru bicara Kemlu China, merupakan platform utama untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama Global South serta kekuatan utama dalam mendorong reformasi sistem tata kelola global.
"Negara-negara BRICS selalu berkomitmen pada multilateralisme, keadilan, dan pembangunan bersama. Penambahan terbaru dalam (keanggotaan) BRICS ini mengikuti tren historis kebangkitan kolektif Global South," sebut juru bicara Kemlu China.
Dia menambahkan, "China siap bekerja sama dengan Indonesia dan negara-negara BRICS lainnya untuk membangun kemitraan yang lebih komprehensif, erat, praktis, dan inklusif, mendorong perkembangan berkualitas tinggi dalam kerja sama BRICS yang lebih luas, serta memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia."
Pernyataan Lengkap Kemlu RI
Pemerintah Republik Indonesia menyambut baik pengumuman Brasil mengenai bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh blok tersebut.
"Pencapaian ini mencerminkan peningkatan peran aktif Indonesia dalam isu–isu global, serta komitmen untuk memperkuat kerja sama multilateral demi mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan," demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) yang dipublikasikan pada Selasa (7/1).
"Indonesia memandang keanggotaannya di BRICS sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan negara berkembang lainnya, berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan yang berkelanjutan."
Lebih lanjut, Kemlu RI menyatakan bahwa sebagai negara dengan perekonomian yang terus tumbuh dan beragam, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi secara aktif dalam agenda BRICS, termasuk mendorong ketahanan ekonomi, kerja sama teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan masyarakat.
"BRICS menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menguatkan kerja sama Selatan-Selatan, memastikan suara dan aspirasi negara-negara Global South terdengar dan terwakili dalam proses pengambilan keputusan global. Kami berdedikasi penuh untuk bekerja sama dengan seluruh anggota BRICS, ataupun dengan pihak lainnya, untuk mewujudkan terciptanya dunia yang adil, damai, dan sejahtera," ungkap Kemlu RI.Apresiasi untuk Rusia dan Brasil
Dalam pernyataannya, Kemlu RI menyampaikan apresiasi kepada Rusia sebagai ketua BRICS 2024 atas dukungan dan kepemimpinannya dalam memfasilitasi bergabungnya Indonesia ke BRICS.
Apresiasi juga disampaikan kepada Brasil sebagai ketua BRICS 2025 yang telah mengumumkan keanggotaan Indonesia.
"Keanggotaan ini merupakan hasil dari keterlibatan aktif Indonesia dengan BRICS selama beberapa tahun terakhir, termasuk saat menghadiri KTT BRICS di Johannesburg pada 2023 di bawah keketuaan Afrika Selatan dan KTT Kazan 2024 di bawah keketuaan Rusia," sebut Kemlu RI.
"Partisipasi Indonesia di BRICS merupakan perwujudan dari amanat konstitusi untuk berperan aktif dalam menjaga tatanan global. Indonesia telah dan akan terus melanjutkan komitmennya dalam menjembatani berbagai kepentingan di berbagai forum multilateral. Indonesia siap berpartisipasi secara konstruktif dalam berbagai inisiatif BRICS demi kepentingan masyarakat global."
Advertisement