Liputan6.com, Beijing - Tianmen, sebuah kota dengan populasi sekitar satu juta jiwa di Provinsi Hubei, China, mencatat lonjakan kelahiran sebesar 17 persen pada tahun 2024. Angka ini menjadi kabar baik di tengah tren penurunan kelahiran yang telah berlangsung sejak 2016.
Pemerintah setempat melaporkan 1.050 bayi lebih banyak lahir pada tahun lalu dibandingkan tahun 2023, sebuah pencapaian langka di tengah tantangan nasional terkait angka kelahiran rendah dan populasi yang menua.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman CNA, Jumat (17/1/2025), keberhasilan ini dikaitkan dengan sejumlah insentif finansial yang diperkuat selama setahun terakhir.
Advertisement
Sebuah keluarga dengan anak ketiga, misalnya, dapat menerima manfaat hingga 220.000 yuan (sekitar Rp 468 juta), termasuk kupon 120.000 yuan untuk pembelian rumah, pembayaran tunai sekali sebesar 3.000 yuan, serta subsidi bulanan sebesar 1.000 yuan hingga anak berusia tiga tahun.
Selain itu, perusahaan besar juga mulai berkontribusi dalam mendukung peningkatan angka kelahiran. Salah satunya adalah produsen kendaraan listrik terkemuka, Xpeng, yang memberikan insentif tunai sebesar 30.000 yuan untuk karyawan yang memiliki anak ketiga. Pendiri perusahaan, He Xiaopeng, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan mendorong karyawan memiliki lebih banyak anak tanpa khawatir soal biaya.
Tantangan Nasional
Di tingkat nasional, China masih menghadapi tantangan besar. Pada 2023, jumlah bayi yang lahir hanya sekitar sembilan juta, angka terendah sejak pencatatan dimulai pada 1949. Namun, kasus Tianmen menunjukkan bahwa insentif finansial dapat membawa dampak nyata.
Menurut demografer independen He Yafu, "Jika subsidi kelahiran tidak berdampak, itu karena jumlahnya terlalu kecil dan perlu ditingkatkan."
Data populasi nasional untuk 2024 diharapkan akan dirilis pekan ini. Para demografer memprediksi peningkatan moderat dalam jumlah kelahiran, sebagian karena pengaruh Tahun Naga yang dianggap membawa keberuntungan, membalikkan tren penurunan selama delapan tahun terakhir.
Beberapa rumah sakit di Provinsi Guangdong bahkan melaporkan lonjakan angka kelahiran hingga 23 persen pada 2024. Salah satu fasilitas kesehatan menyatakan telah mencatat lebih dari 10.000 kelahiran sejak awal tahun.
Advertisement