Liputan6.com, Kuala Lumpur - Indonesia menegaskan dukungan penuh terhadap Visi Komunitas ASEAN 2045, yang akan disahkan dalam Keketuaan Malaysia di ASEAN.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Sugiono dalam pertemuan ASEAN Foreign Ministers Retreat (AMM Retreat) yang digelar di Langkawi, Malaysia, pada Minggu (19/1/2025).
Baca Juga
"Visi Komunitas ASEAN 2045 penting guna mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang tangguh, dinamis, dan resilien dalam 20 tahun ke depan," ujar Menlu Sugiono, seperti dikutip dari pernyataan pers Kementerian Luar Negeri RI, Senin (20/1).
Advertisement
Menlu Sugiono juga menambahkan bahwa visi ini sejalan dengan prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mengedepankan pembangunan inklusif dan berkelanjutan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Sugiono menyoroti tantangan global yang semakin kompleks dan saling terkait. Menurutnya, ASEAN harus mengutamakan kerja sama menyeluruh untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut.
"Menyelesaikan tantangan secara terisolir tidak lagi memungkinkan," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya ASEAN guna memastikan keberhasilan Visi 2045.
Bahas Isu Palestina
Terkait isu global, Indonesia menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Palestina yang baru saja dicapai. Menlu Sugiono mendesak agar kesepakatan tersebut segera dilaksanakan secara menyeluruh, sehingga masyarakat Palestina dapat memulai kembali kehidupan mereka.
"Perdamaian abadi di Palestina hanya dapat terwujud jika Israel mengakhiri pendudukan ilegalnya serta terbentuk Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," ujar dia.
Ia juga menegaskan perlunya mendorong kembali proses perdamaian berbasis Solusi Dua Negara sesuai parameter internasional.
Menlu Sugiono turut menyoroti meningkatnya persaingan kekuatan besar yang dapat memengaruhi stabilitas kawasan. Ia menegaskan bahwa persatuan ASEAN dan peran proaktif sangat penting untuk memastikan kemakmuran kawasan.
Indonesia juga mendorong penguatan mekanisme dan institusi ASEAN, seperti ASEAN Regional Forum, East Asia Forum, dan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR).
Selain itu, penghormatan terhadap prinsip dan norma kawasan, termasuk Treaty of Amity and Cooperation serta ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, juga dinilai krusial.
Â
Advertisement
Penanganan Krisis Myanmar
Mengenai Myanmar, Menlu RI menyatakan bahwa ASEAN harus memperkuat upayanya untuk membantu penyelesaian krisis di negara tersebut. Ia menyampaikan dukungan penuh kepada Utusan Khusus Ketua ASEAN dalam mengimplementasikan Five Point-Consensus yang telah disepakati.
Tahun ini, Malaysia memegang keketuaan ASEAN dengan tema "Inclusivity and Sustainability". Tema ini menekankan komitmen ASEAN untuk memperkuat perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran melalui pendekatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada masa depan.
Di sela-sela AMM Retreat, Menlu RI juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu dari Thailand, Malaysia, dan Laos. Dalam pertemuan tersebut, berbagai prioritas kerja sama bilateral menjadi agenda utama pembahasan.