Dobrak Tradisi, Inaugurasi Donald Trump jadi Pelantikan Presiden AS Pertama Dihadiri Pemimpin Asing

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat (AS), seorang presiden terpilih akan menyambut para pemimpin asing untuk salah satu tradisi politik Amerika — penyerahan kekuasaan secara damai. Siapa yang pertama kali diundang?

oleh Tim Global diperbarui 20 Jan 2025, 19:55 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 19:54 WIB
Jelang Hari Pelantikan, Donald Trump dan Istrinya Melania Trump Saksikan Pesta Kembang Api
Prakiraan cuaca dingin yang akan terjadi pada Senin 20 Januari 2025 memaksa acara pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dipindah dari bagian depan barat ikonik gedung Capitol ke dalam ruangan ke Capitol Rotunda. (Jim WATSON/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, washington D.C - Donald Trump mendobrak tradisi pelantikan presiden AS. Laporan Al Jazeera menyebut, inaugurasinya tidak seperti pelantikan presiden AS pada umumnya karena akan dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara asing, termasuk sekutu dekat Trump dan bahkan beberapa pesaingnya.

Pemberitaan Al Jazeera yang dikutip Senin (20/1/2025) menyebut bahwa setidaknya tujuh kepala negara yang sedang menjabat dan dua mantan pemimpin telah diundang.

VOA Indonesia menyebut untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat, seorang presiden terpilih akan menyambut para pemimpin asing untuk salah satu tradisi politik Amerika — penyerahan kekuasaan secara damai.

Laporan VOA Indonesia menyebut bahwa Presiden China Xi Jinping adalah pemimpin asing pertama yang diundang untuk menghadiri pelantikan Donald Trump dan diumumkan ke publik pada Desember 2024. 

Presiden terpilih AS Donald Trump mengundang Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin dunia konservatif seperti Presiden Argentina Javier Milei dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni ke pelantikan tersebut. Xi sendiri mengutus wakil presidennya untuk datang ke acara pelantikan tersebut.

Sejauh ini tidak ada kepala negara yang sebelumnya melakukan kunjungan resmi ke AS untuk pelantikan presiden.

Beberapa dari mereka, seperti Milei dan Presiden Paraguay Santiago Peña, menjadi tamu istimewa pada Sabtu (18/1) malam di Pesta Pelantikan Hispanik, di mana beberapa calon Trump untuk posisi penting Kabinet hadir, seperti Senator AS Marco Rubio, yang dipilih untuk memimpin Departemen Luar Negeri, dan Robert F. Kennedy Jr., yang ditunjuk untuk mengepalai Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Berikut ini adalah beberapa pemimpin asing yang akan datang ke Washington untuk pelantikan ke-60 presiden AS:

 

1. China

Ilustrasi bendera Republik China. (Pixabay)
Ilustrasi China. (Pixabay)... Selengkapnya

Presiden China Xi Jinping adalah pemimpin asing pertama yang undangannya untuk menghadiri acara pelantikan diumumkan ke publik pada bulan Desember. Xi tidak akan hadir tetapi akan mengirim Wakil Presiden Han Zheng.

Kedatangan Han diumumkan pada hari Jumat (17/1) oleh kementerian luar negeri China, dan hal itu terjadi ketika persaingan antara AS dan China dapat meningkat di bawah Trump. Beberapa pilihan Trump untuk kabinetnya dikenal sebagai sosok yang agresif terhadap China, termasuk Rubio, yang telah menyebut China sebagai "musuh paling kuat, berbahaya, dan setara yang pernah dihadapi negara ini."

Trump telah berjanji akan mengenakan tarif dan tindakan lain terhadap China. Namun, kedua pemimpin tersebut berbicara melalui telepon pada hari Jumat dan membahas perdagangan, fentanil, dan TikTok. Trump mengatakan bahwa percakapan telepon itu "berlangsung sangat baik."

2. Argentina

Milei adalah pemimpin asing pertama yang bertemu dengan Trump setelah pemilihan umum 5 November. Ia melakukan perjalanan dari Buenos Aires ke klub presiden terpilih di Mar-a-Lago.

Milei dijadwalkan menghadiri salah satu pesta pelantikan resmi yang akan dihadiri Trump pada Hari Pelantikan, serta upacara pengambilan sumpah jabatan. Orang yang menyebut dirinya sebagai "anarko-kapitalis" itu, yang telah melaksanakan agenda ekonomi yang berani di negara Amerika Selatan tersebut, mendapat pelukan dari Vivek Ramaswamy, orang dalam Trump, di atas panggung pada pesta dansa Hispanik sebelum menyampaikan pidato.

Ramaswamy menyebutnya sebagai "inspirasi." Milei juga sering menerima pujian dari miliarder Elon Musk karena menerapkan serangkaian langkah penghematan yang memberhentikan puluhan ribu pekerja pemerintah, membekukan proyek infrastruktur publik, dan memberlakukan pembekuan upah dan pensiun di bawah inflasi.

Musk dan Ramaswamy akan memimpin upaya nonpemerintah untuk memangkas pengeluaran, regulasi, dan personel pemerintah federal.

Milei berharap hubungan baik dengan AS dapat membantu Argentina mencapai kesepakatan baru dengan Dana Moneter Internasional.

 

3. Italia

PM Italia Giorgia Meloni Jadi Korban Penipuan Deepfake Pornografi, Tuntut Ganti Rugi Rp1,7 Miliar
PM Italia Giorgia Meloni. (dok. Instagram @giorgiameloni/https://www.instagram.com/p/C4PrJGLI7Nx/Dinny Mutiah)... Selengkapnya

Meloni adalah pemimpin lain yang baru-baru ini mengunjungi Mar-a-Lago. Menurut agenda mingguannya, ia akan menghadiri upacara pelantikan.

Meloni secara tak terduga menjaga hubungan baik dengan Presiden Joe Biden dari partai Demokrat tetapi kemungkinan akan membentuk aliansi yang lebih alami dengan Trump. Ia dianggap sebagai teman bicara utama antara Eropa dan AS.

4. Georgia

Mantan Presiden Georgia yang pro-Barat Salome Zourabichvili akan menghadiri upacara pelantikan Trump sebagai tamu anggota parlemen AS dari Partai Republik Joe Wilson. Georgia telah dilanda protes setelah pemilihan parlemen yang menurut kelompok oposisi dicurangi.

Ia menegaskan bahwa ia masih merupakan pemimpin sah bekas republik Soviet tersebut setelah Mikheil Kavelashvili dilantik sebagai presiden akhir bulan lalu dari sebuah partai yang oleh para kritikus dituduh semakin otoriter dan condong ke arah Moskow. Partai berkuasa Kavelashvili telah membantah tuduhan tersebut.

Zourabichvili mengatakan kepada Fox News bahwa Georgia dapat menjadi "keberhasilan besar bagi Amerika atau masalah besar bagi Amerika" di kawasan tersebut karena "Rusia selalu berusaha mendominasi."

 

5. Prancis

Ilustrasi bendera Prancis.
Ilustrasi Prancis (AFP/Ludovic Marin)... Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang bertemu dengan Trump bulan lalu di Paris saat Katedral Notre Dame dibuka kembali, tidak akan menghadiri pelantikan Trump. Namun, tokoh sayap kanan dari negara itu mengatakan mereka akan datang untuk menghadiri pelantikan.

Eric Zemmour, pembawa acara bincang-bincang terkemuka yang beralih menjadi politikus konservatif, dan pasangannya, Sarah Knafo, anggota Parlemen Eropa, mengatakan mereka akan hadir. Zemmour dihukum beberapa kali karena menghasut kebencian rasis atau agama.

Politisi sayap kanan terkemuka Marion Maréchal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia juga akan hadir. Ia adalah anggota Parlemen Eropa dan keponakan tokoh konservatif terkemuka di Prancis yang mengincar pemilihan presiden 2027.

6. Ekuador 

Kantor Presiden Ekuador Daniel Noboa dan Presiden Paraguay Santiago Peña mengatakan mereka diundang ke pelantikan dan berencana untuk hadir.

Peña, seorang ekonom konservatif yang beralih menjadi politisi, memuji agenda Trump dan mengatakan di pesta Hispanik bahwa ia berharap hubungan yang lebih erat antara AS dan Amerika Latin.

7. Taiwan 

Taiwan mengirim ketua parlemen Han Kuo-yu dan tujuh orang lainnya ke Washington untuk menghadiri pelantikan Trump. Namun, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan delegasinya tidak akan menghadiri upacara itu yang telah dipindahkan ke dalam ruangan karena cuaca dingin.

Kantor berita resmi Taiwan CNA, mengutip Kementerian Luar Negeri Taiwan, juga melaporkan bahwa para delegasi akan bertemu dengan politisi dan cendekiawan dari lembaga kajian Amerika untuk mempererat hubungan Taiwan-AS. Tidak jelas apakah mereka akan bertemu Trump.

Trump telah mengkritik Taiwan karena menarik sebagian industri semikonduktor dari AS, tetapi hubungan AS-Taiwan juga membaik secara signifikan selama masa jabatan pertamanya.

Dalam percakapan telepon hari Jumat antara Trump dan Xi, presiden China itu mendesak pemimpin AS yang baru tersebut untuk mendekati masalah Taiwan "dengan hati-hati" karena ini berkaitan dengan kedaulatan dan integritas teritorial China. Beijing mengeklaim pulau yang diperintah sendiri itu sebagai wilayah China dan bersumpah untuk menganeksasinya dengan paksa jika perlu.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya