Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat (AS) bersiap memasuki era baru yang penuh tantangan pada Senin, 20 Januari 2025, dengan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47.
Dikutip laman The Guardian, Senin (20/1/2025), Trump, yang pernah menjabat sebagai presiden ke-45, kembali ke Gedung Putih dengan janji menghadirkan perubahan radikal, gelombang kebijakan eksekutif baru, dan apa yang ia sebut sebagai "revolusi akal sehat."
Advertisement
Baca Juga
Dalam pidato pelantikan Donald Trump, ia menyampaikan pesan optimisme yang berbeda dari nada kelam pidatonya pada 2017, ketika ia menggambarkan "kehancuran Amerika."
Advertisement
Dalam naskah yang dibagikan oleh timnya, Donald Trump mengatakan, "Saya kembali ke kursi kepresidenan dengan keyakinan dan optimisme bahwa kita sedang memulai era baru kesuksesan nasional yang luar biasa. Arus perubahan sedang menyapu negara ini."
Upacara pelantikan presiden AS tahun ini dipindahkan ke dalam Rotunda Capitol AS karena cuaca dingin ekstrem. Tempat ini memiliki makna simbolis, mengingat pada 6 Januari 2021, para pendukung Trump pernah melakukan kerusuhan di lokasi yang sama dalam upaya menggagalkan hasil pemilu.
Kini, Trump kembali ke Capitol dengan suasana yang sangat berbeda, didukung oleh para pendukung setia gerakan "Make America Great Again" (MAGA).
Rangkaian Acara Pelantikan
Donald Trump mengawali rangkaian pelantikan dengan sejumlah acara, termasuk pesta di klub golfnya di Virginia pada Sabtu malam, diikuti sarapan privat dengan senator Republik pada Minggu.
Ia juga menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal di Arlington dan memimpin rapat umum besar "MAGA Victory" di Washington, DC.
Dalam pidatonya di rapat umum, Trump berjanji untuk "mengambil kembali negara ini" dan menyatakan, “Besok, pada pukul 12 siang, kita akan menutup empat tahun panjang penurunan Amerika dan memulai hari baru dengan kekuatan, kemakmuran, martabat, dan kebanggaan.”
Advertisement
Agenda Hari Pertama Trump
Setelah pelantikan, Trump berencana langsung menandatangani serangkaian perintah eksekutif. Ia telah berjanji untuk mengampuni para pelaku kerusuhan 6 Januari, menutup perbatasan selatan, dan meluncurkan program deportasi terbesar terhadap imigran tanpa dokumen.
Laporan menyebutkan bahwa tim Trump telah merencanakan penggerebekan besar-besaran di Chicago pada Selasa, melibatkan 200 petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).
Selain itu, Trump juga berjanji untuk mengembalikan “kedaulatan hukum dan ketertiban” ke kota-kota Amerika, menghentikan “ideologi radikal woke” dari militer, dan mengeksploitasi sumber daya energi domestik. Ia mengklaim bahwa langkah ini akan memulihkan kekuatan ekonomi dan stabilitas nasional.