Tiga Sandera Israel Dapat Hadiah dari Hamas Saat Dibebaskan, Ini Isinya

Liputan6.com, Gaza - Ketika sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, merilis video yang menunjukkan pembebasan tiga sandera Israel pada Minggu (19/1/2025) malam, ada satu detail mencolok.

Saat Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari naik ke SUV milik Palang Merah di Kota Gaza, seorang anggota Hamas menyerahkan masing-masing sebuah kantong kertas berhiaskan logo Brigadir Qassam – semacam hadiah.

Militan yang mengenakan masker itu kemudian mengangkat sebuah sertifikat yang, dalam bahasa Ibrani dan Arab, tertulis "keputusan pembebasan".

Dalam rekaman yang dirilis juga pada Minggu malam oleh Angkatan Pertahanan Israel, masing-masing dari ketiga perempuan itu terlihat membawa kantong yang sama – meskipun kali ini logo Brigadir Qassam diburamkan.

Seorang perwakilan dari keluarga Gonen mengatakan pada CNN pada Senin bahwa kantong itu berisi sertifikat, kalung, dan sejumlah foto. Menurut sumber yang sama, benda-benda tersebut telah disita oleh Badan Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet).

Tidak ada rincian lebih lanjut tentang foto-foto yang dimaksud, namun media Israel melaporkan bahwa foto-foto itu menggambarkan waktu mereka dalam penahanan.

Selama penyerahan sandera, seorang perwakilan dari Palang Merah diminta untuk menandatangani dokumen dalam bahasa Arab.

"Pengakuan Penerimaan Tahanan Israel," demikian bunyi dokumen itu seperti dikutip dari CNN, Selasa (21/1).

"Saya, perwakilan dari Palang Merah Internasional, mengakui bahwa saya telah menerima dari Brigade al-Qassam, sayap militer dari Gerakan Perlawanan Islam Hamas, total tiga tahanan, yang adalah … (diikuti dengan nama-nama sandera)."

Dalam perkembangan lainnya, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengakui pada Minggu bahwa Israel "belum memenuhi tujuan" untuk melenyapkan militer dan pemerintahan Hamas.

Namun dia mengklaim, "Kami telah mengalami kemajuan."

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memperingatkan bahwa Israel masih jauh dari mencapai tujuannya.

"Kami menilai bahwa Hamas telah merekrut hampir sebanyak militan baru seperti yang telah hilang. Ini adalah resep untuk pemberontakan yang berkepanjangan dan perang tanpa akhir," kata Blinken baru-baru ini.