Kurdi Suriah Berharap Dukungan dari AS di Bawah Kepemimpinan Donald Trump

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi telah menjadi mitra penting AS dalam perang melawan kelompok teror ISIS.

oleh Tim Global diperbarui 24 Jan 2025, 17:10 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 17:10 WIB
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih... Selengkapnya

Liputan6.com, Damaskus - Kelompok Kurdi di Suriah menyatakan harapan mengenai dukungan berkelanjutan dari AS, pada saat Presiden Donald Trump memulai masa jabatannya yang kedua.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi telah menjadi mitra penting AS dalam perang melawan kelompok teror ISIS.

Didukung oleh koalisi global pimpinan AS, SDF memimpin wilayah luas yang pernah dikendalikan ISIS di Suriah timur laut.

Mazloum Abdi, komandan umum SDF, memberi ucapan selamat kepada Donald Trump pada Senin setelah presiden ke-47 AS itu resmi dilantik, dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (23/1/2025).

"Kami berharap untuk melanjutkan kerja sama dalam mencapai stabilitas, mengalahkan terorisme, dan mendukung perdamaian di Suriah Timur Laut," kata Abdi dalam unggahan di platform media sosial X.

Menyusul jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad bulan lalu, pasukan Kurdi dukungan AS berada di bawah tekanan yang kian meningkat dari pemerintah baru di Damaskus dan pemerintah Turki untuk melucuti senjata.

Kelompok-kelompok bersenjata Suriah dukungan Turki juga terlibat bentrokan setiap hari dengan SDF di beberapa daerah di Suriah utara. Ankara menganggap SDF sebagai perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdi (PKK), yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa.

AS memiliki sekitar 2.000 tentara di Suriah sebagai bagian dari misi anti-ISIS, menurut Pentagon.

Ketika ditanya pada konferensi pers 7 Januari lalu apakah ia akan mempertahankan kapasitas pasukan yang sama di Suriah, Trump mengatakan ia tidak akan mengomentari strategi militer.

 

Ketegangan Turki dengan Kurdi Suriah

Dukungan Warga Turki untuk Tentaranya yang Perangi Kurdi di Suriah
Isikli Tosun Baba (60) melambaikan bendera saat pasukan Turki bergerak melewatinya di Oncupinar, Kilis, Turki, Minggu (28/1). Aksi itu dilakukan untuk mendukung serangan pasukan Turki ke kantung Kurdi di Afrin, Suriah. (AP Photo/Lefteris Pitarakis)... Selengkapnya

Terkait ketegangan antara pemerintah Turki pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Kurdi Suriah, Trump mengatakan ia berteman dengan Erdogan.

"Ia adalah orang yang saya sukai dan hormati. Saya pikir ia juga menghormati saya," kata Trump dalam konferensi pers yang sama.

"Ia adalah orang yang tidak memburu orang-orang tertentu setelah saya meminta agar ia tidak, tahu kan yang saya bicarakan, memburu orang-orang Kurdi. Saya tidak tahu berapa lama itu akan [bertahan] karena mereka musuh alami. Mereka saling membenci, tetapi ia belum melakukannya, dan ia tidak melakukannya pada masa lalu juga. Ia memulainya, dan saya katakan tolong jangan lakukan, dan ia tidak melakukannya," lanjut Trump.

Presiden Trump mengacu pada diskusi yang ia lakukan dengan presiden Turki pada 2019 dalam masa jabatannya yang pertama. Menyusul penarikan sebagian pasukan AS dari Suriah timur laut pada Oktober 2019, militer Turki dan proksi-proksi Suriah mereka melakukan ofensif darat besar-besaran terhadap pasukan Kurdi Suriah. Turki mengakhiri serangannya setelah beberapa perjanjian gencatan senjata yang diperantarai secara terpisah oleh AS dan Rusia.

Infografis Pemerintah Suriah Ambil Alih Aleppo
Aleppo, Kota Terbesar Kedua di Suriah Diambil Alih Rezim Assad (Liputan6.com/Trieyas)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya