Dirjen WTO: Perang Tarif Bisa Jadi Bencana Besar

Usai terpilih sebagai presiden AS, Donald Trump mempertimbangkan tarif sekitar 25 persen pada Kanada dan Meksiko dan sekitar 10 persen pada China mulai 1 Februari 2025.

oleh Tim Global diperbarui 25 Jan 2025, 14:03 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2025, 14:03 WIB
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)... Selengkapnya

Liputan6.com, Davos - Perang dagang akan menimbulkan konsekuensi bencana besar bagi pertumbuhan global. Peringatan tersebut disampaikan Dirjen Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) Ngozi Okonjo-Iweala pada Kamis (23/1/2025) dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Tak hanya itu, ia juga membahas ancaman tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (25/1).

"Jika kita melakukan pembalasan, baik itu tarif 25 persen atau 60 persen dan kita kembali ke tahun 1930-an, kita akan melihat kerugian dua digit dalam PDB global. Itu bencana besar. Semua orang akan menanggungnya," kata Dirjen WTO.

Donald Trump kembali ke Gedung Putih minggu ini. Ia tidak langsung mengenakan tarif pada impor AS pada hari pertamanya menjabat.

Namun, Trump mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan tarif sekitar 25 persen pada Kanada dan Meksiko dan sekitar 10 persen pada China mulai 1 Februari 2025.

Ia juga berjanji akan mengenakan tarif pada impor Uni Eropa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya