Liputan6.com, New York - Central Intelligence Agency (CIA) telah menilai bahwa pandemi COVID-19 "lebih mungkin" muncul dari laboratorium daripada dari alam, demikian menurut seorang juru bicara lembaga tersebut pada hari Sabtu (25 Januari 2025).
Mengutip pemberitaan Channel News Asia (CNA), Minggu (26/1/2025), disebutkan bahwa selama bertahun-tahun, lembaga tersebut mengatakan tidak dapat menyimpulkan apakah COVID-19 merupakan hasil dari insiden laboratorium atau berasal dari alam. Namun menurut seorang pejabat senior AS, pada minggu-minggu terakhir pemerintahan Biden, mantan direktur CIA William Burns meminta analis dan ilmuwan CIA untuk membuat keputusan yang jelas, dengan menekankan signifikansi historis pandemi tersebut.
Advertisement
Baca Juga
CIA mengatakan bahwa mereka memiliki "keyakinan yang rendah" dalam penilaiannya bahwa "asal usul pandemi COVID-19 yang terkait dengan penelitian lebih mungkin terjadi" dan mencatat dalam pernyataannya bahwa kedua skenario – asal usul laboratorium dan asal usul alam – tetap masuk akal.
Advertisement
Kedutaan Besar China di Washington sejauh ini belum memberikan komentar terkait pemberitaan tersebut.
Sejauh ini tak jelas sejauh mana lembaga tersebut telah mengumpulkan informasi intelijen baru tentang asal-usul Virus Corona COVID-19, dan apakah bukti baru itu digunakan untuk merumuskan penilaian terbaru.
Pemerintah China mengatakan bahwa mereka mendukung dan telah mengambil bagian dalam penelitian untuk menentukan asal-usul COVID-19, dan menuduh Washington mempolitisasi masalah tersebut, terutama karena upaya badan intelijen AS untuk menyelidiki.
Beijing mengatakan klaim bahwa kebocoran laboratorium kemungkinan menyebabkan pandemi tidak memiliki kredibilitas.
Dalam sebuah wawancara dengan media Breitbart setelah konfirmasi oleh Senat AS pada hari Jumat (24/1), Direktur CIA John Ratcliffe mengatakan salah satu prioritas pertamanya adalah meminta lembaganya untuk membuat penilaian publik tentang asal-usul pandemi.
"Itu hal yang baru bagi saya," kata John Ratcliffe.
"Seperti yang Anda ketahui, saya telah mencatat bahwa saya pikir intelijen, sains, dan akal sehat kita semua benar-benar menyatakan bahwa asal-usul COVID-19 adalah kebocoran di Institut Virologi Wuhan."