Liputan6.com, Jakarta Departemen Dalam Negeri pemerintahan Donald Trump mengatakan pada hari Jumat (25/1) bahwa mereka telah secara resmi mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, dan puncak Alaska Denali menjadi Gunung McKinley.
Presiden AS Donald Trump memerintahkan perubahan nama tersebut sebagai bagian dari serangkaian tindakan eksekutif beberapa jam setelah menjabat pada hari Senin (20/1), memenuhi janji kampanye.
Advertisement
Baca Juga
"Sesuai arahan Presiden, Teluk Meksiko sekarang secara resmi akan dikenal sebagai Teluk Amerika dan puncak tertinggi di Amerika Utara akan sekali lagi menyandang nama Gunung McKinley," kata Departemen Dalam Negeri AS dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Economic Times, Minggu (26/1/2025).
Advertisement
Puncak Alaska yang menjulang tinggi itu sebelumnya disebut Gunung McKinley, untuk menghormati mantan Presiden AS William McKinley, tetapi diganti namanya menjadi Denali - yang berarti 'tinggi' dalam bahasa Pribumi Koyukon - pada tahun 1975 atas permintaan negara bagian tersebut.
"Perubahan ini menegaskan kembali komitmen Bangsa untuk melestarikan warisan luar biasa Amerika Serikat dan memastikan bahwa generasi Amerika masa depan merayakan warisan para pahlawan dan aset bersejarahnya," kata departemen tersebut.
Dalam pidato pelantikannya pada hari Senin (20/1), Donald Trump mengatakan McKinley, seorang Republikan yang menjabat sebagai presiden dari tahun 1897 hingga 1901, "membuat negara kita sangat kaya melalui tarif dan bakat - dia adalah seorang pengusaha alami."
McKinley adalah kepala AS di era ekspansionis, yang memperoleh Hawaii, Guam, dan Puerto Riko sebagai wilayah kekuasaan. Hawaii kemudian menjadi negara bagian AS.
Meskipun Trump dapat memerintahkan U.S. Geological Survey (Survei Geologi AS) untuk mengubah cara penamaan Teluk Meksiko, perubahan nama tersebut tidak akan diakui secara internasional.
Meksiko, yang seperti AS memiliki garis pantai panjang yang mengelilingi perairan tersebut, mengatakan bahwa nama Teluk Meksiko diakui secara internasional dan telah digunakan sebagai referensi navigasi maritim selama ratusan tahun.
Adapun Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum awal bulan ini dengan bercanda menyarankan agar Amerika Utara, termasuk Amerika Serikat, diganti namanya menjadi "Amerika Meksiko" - nama bersejarah yang digunakan pada peta awal wilayah tersebut.