Donald Trump Teken Perintah Rilis Dokumen Pembunuhan Presiden AS John F. Kennedy hingga Aktivis Martin Luther King Jr.

Donald Trump menandatangani instruksi presiden yang mengharuskan "perilisan penuh dan menyeluruh" dokumen JFK, tanpa penyuntingan yang diterimanya pada tahun 2017 ketika merilis sebagian besar dokumen.

oleh Tim Global diperbarui 26 Jan 2025, 23:31 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2025, 23:31 WIB
Presiden AS Donald Trump teken lembar Instruksi Presiden terkait deklasifikasi dokumen kasus pembunuhan sejumlah tokoh penting seperti mantan Presiden John F. Kennedy, di Gedung Putih, Washington, DC, pada 23 Januari 2025. (AFP/Roberto Schmidt)
Presiden AS Donald Trump teken lembar Instruksi Presiden terkait deklasifikasi dokumen kasus pembunuhan sejumlah tokoh penting seperti mantan Presiden John F. Kennedy, di Gedung Putih, Washington, DC, pada 23 Januari 2025. (AFP/Roberto Schmidt)... Selengkapnya

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada Kamis (23/1), memerintahkan deklasifikasi dokumen rahasia terakhir mengenai pembunuhan Presiden John F. Kennedy (JFK). Sebuah kasus yang masih memicu teori konspirasi lebih dari 60 tahun setelah kematiannya.

Situs VOA Indonesia yang dikutip Minggu (26/1/2025) menyebut bahwa Donald Trump menandatangani instruksi presiden yang juga merilis dokumen mengenai pembunuhan adik JFK, Robert F. Kennedy, dan pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr. pada tahun 1960-an.

"Itu hal yang besar, ya? Banyak orang telah menunggu ini selama bertahun-tahun, selama beberapa dekade," kata Trump kepada wartawan saat menandatangani instruksi tersebut di Ruang Oval Gedung Putih.

Setelah menandatangani instruksi tersebut, Trump menyerahkan pulpen yang digunakannya kepada seorang ajudan, sambil berkata, "Berikan itu kepada RFK Jr." Orang yang ia maksud adalah keponakan JFK dan calon yang diajukan Trump untuk menjadi Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Instruksi yang ditandatangani Trump mengharuskan "perilisan penuh dan menyeluruh" dokumen JFK, tanpa penyuntingan yang diterimanya pada tahun 2017 ketika merilis sebagian besar dokumen.

"Ini adalah kepentingan nasional untuk akhirnya merilis semua catatan yang terkait dengan pembunuhan ini tanpa penundaan," kata instruksi itu.

Donald Trump sebelumnya berjanji untuk merilis berkas-berkas terakhir. Janji terbarunya dilontarkan pada pelantikannya Senin (20/1) lalu.

Sebagai informasi, Arsip Nasional AS sejatinya sengaja menahan ribuan catatan lainnya dengan alasan keamanan nasional, meski telah merilis puluhan ribu catatan dalam beberapa tahun terakhir yang terkait dengan pembunuhan Presiden Kennedy pada 22 November 1963.

Pihak Arsip Nasional mengatakan dalam saat rilis skala besar terakhir pada Desember 2022, bahwa 97% dari catatan Kennedy -- yang totalnya mencapai lima juta halaman -- kini telah dipublikasikan.

Komisi Warren yang menyelidiki penembakan presiden karismatis berusia 46 tahun itu menetapkan bahwa penembakan itu dilakukan oleh seorang mantan penembak jitu Marinir, Lee Harvey Oswald, yang bertindak seorang diri.

Namun kesimpulan formal itu tidak banyak meredam spekulasi bahwa terdapat rencana yang lebih jahat di balik pembunuhan Kennedy di Dallas, Texas, dan lambatnya perilisan dokumen pemerintah tersebut telah semakin menyulut berbagai teori konspirasi.

 

Konspirasi CIA hingga Perilisan Dokumen Sebelumnya pada Era Donald Trump Jilid 1

Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)... Selengkapnya

Langkah Donald Trump ini sebagian merupakan isyarat kepada salah satu pendukung paling menonjol dari konspirasi tersebut -- Robert F. Kennedy Jr. sendiri.

RFK Jr. mengatakan pada tahun 2023 terdapat "bukti yang sangat kuat bahwa CIA terlibat" dalam pembunuhan pamannya JFK dan bukti "sangat meyakinkan" bahwa badan tersebut juga berada di balik pembunuhan ayahnya sendiri, Robert F. Kennedy, pada tahun 1968.

Mantan jaksa agung itu dibunuh saat berkampanye untuk mendapatkan nominasi presiden dari Partai Demokrat. Sirhan Sirhan, warga negara Yordania kelahiran Palestina, dihukum atas pembunuhan Kennedy itu.

Aktivis antivaksin RFK Jr. diganjar dengan pencalonannya di Kabinet Trump karena membatalkan pencalonan presiden independennya dan mendukung Partai Republik, tetapi ia menghadapi proses pencalonan yang sulit.

Sejatinya ribuan dokumen terkait pembunuhan Kennedy dari Arsip Nasional dirilis selama masa jabatan pertama Trump, tetapi ia juga menahan beberapa dokumen dengan alasan keamanan nasional.

Presiden Joe Biden kala dokumen dirilis pada Desember 2022 mengatakan bahwa dokumen dalam jumlah "terbatas" akan terus ditahan atas permintaan "lembaga" yang tidak disebutkan namanya.

Permintaan sebelumnya untuk menahan dokumen disebutkan berasal dari CIA dan FBI.

Apa Isi Dokumen yang Masih Disimpan Arsip?

Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangi perintah eksekutif salah satunya membebaskan penyerang tragedi 6 Januari 2021 di Gedung Capitol. (AP/Evan Vucci)
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangi perintah eksekutif. (AP/Evan Vucci)... Selengkapnya

Para pakar Kennedy mengatakan dokumen yang masih disimpan oleh arsip tersebut kemungkinan tidak berisi pengungkapan yang mengejutkan, atau mengakhiri teori konspirasi yang merajalela tentang pembunuhan presiden ke-35 AS tersebut.

Disebutkan bahwa pelaku penembakan JFK, mantan penembak jitu Marinir Lee Harvey Oswald yang bertindak seorang diri dan pernah membelot ke Uni Soviet, ditembak mati dua hari setelah membunuh Kennedy oleh seorang pemilik kelab malam, Jack Ruby. Saat itu ia tengah dipindahkan dari penjara kota.

Ratusan buku dan film seperti film garapan Oliver Stone tahun 1991 "JFK" sejatinya telah memicu konspirasi, menuding musuh bebuyutan pada era Perang Dingin - Rusia atau Kuba - Mafia, dan bahkan wakil presiden Kennedy, Lyndon Johnson.

Sementara itu, Martin Luther King Jr. disebutkan dibunuh pada April 1968 di Memphis, Tennessee. James Earl Ray dihukum karena pembunuhan tersebut dan meninggal di penjara pada tahun 1998, tetapi anak-anak King sebelumnya meragukan bahwa Ray adalah pembunuhnya.

 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya