Pernyataan Trump soal Serius Ingin Beli dan Miliki Gaza

Ini bukan kali pertama Trump menunjukkan hasratnya untuk menguasai Jalur Gaza.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Feb 2025, 14:37 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 14:26 WIB
Gencatan Senjata Dimulai, Begini Potret Kawasan Jabalia Gaza Utara
Sempat mengalami penundaan karena kesalahan teknis, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dinyatakan mulai berlaku per Minggu 19 Januari 2025. (Omar AL-QATTAA/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump mengatakan pada Minggu (9/2/2025), dia berkomitmen membeli Jalur Gaza dan membiarkan negara lain mengembangkan sebagian wilayah tersebut.

"Saya berkomitmen membeli dan memiliki Gaza," ujar Trump kepada wartawan di atas Air Force One dalam perjalanan menuju New Orleans, Louisiana, seperti dikutip dari kantor berita Anadolu, Senin (10/2).

Dia menegaskan bahwa wilayah Palestina itu merupakan tempat yang hancur dan tidak dapat dihuni.

"Wilayah ini sangat tidak aman. Namun, kami akan menjadikannya tempat yang ideal untuk pengembangan di masa depan oleh negara-negara lain. Kami akan membiarkan negara-negara tersebut mengembangkan sebagian dari wilayah ini dan itu akan menjadi tempat yang indah. Orang-orang dari seluruh dunia yang tinggal di sana bisa datang, tetapi kami akan memastikan kesejahteraan orang Palestina. Kami akan memastikan mereka hidup dengan aman, damai, dan harmonis, serta terlindungi dari ancaman. Ini adalah salah satu tempat paling berbahaya untuk tinggal di dunia," tutur Trump.

Menanggapi pertanyaan mengenai apakah dia akan menerima pengungsi Palestina di Amerika Serikat (AS), Trump menjawab, "Saya harus memeriksa dulu."

"Saya pikir itu jarak yang sangat jauh untuk mereka tempuh, tapi saya harus memeriksa kasus per kasus. Tapi saya pikir mereka akan sangat senang tinggal di daerah sekitar dengan tempat yang aman, di mana mereka bisa hidup dengan aman dan memiliki kehidupan yang baik," ungkap Trump.

Trump mengklaim bahwa warga Palestina tidak ingin kembali ke Jalur Gaza. Dia berharap Mesir dan Yordania, didukung negara-negara lain, akan membantu mereka.

Selain itu, Trump menyarankan agar Arab Saudi dan negara-negara lain menginvestasikan uang mereka di sana.

"Mereka punya banyak uang. Mereka akan menghabiskan sebagian uang mereka untuk membuat orang merasa nyaman dan aman," kata Trump.

Menguasai Jalur Gaza Secara Perlahan

Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AP Photo/Charlie Neibergall)... Selengkapnya

Trump dalam kesempatan yang sama mengatakan pula bahwa AS tidak ingin Hamas berada di Jalur Gaza.

"Anggap saja ini sebagai situs properti besar dan AS akan memilikinya dan perlahan-lahan, dengan sangat perlahan, kami tidak terburu-buru, mengembangkannya. Kami akan membawa stabilitas ke Timur Tengah dan bagian Timur Tengah yang benar-benar hancur akibat perang, bagian Timur Tengah yang telah menyebabkan banyak masalah besar, yaitu Jalur Gaza, dan kami akan memilikinya," kata Trump.

Pada 4 Februari, Trump mengatakan bahwa AS akan "mengambil alih" Jalur Gaza dan memindahkan rakyat Palestina ke tempat lain melalui rencana pembangunan kembali yang luar biasa, yang menurutnya bisa mengubah wilayah tersebut menjadi "Riviera Timur Tengah."

Usulan ini mendapat kecaman luas dari Palestina, negara-negara Arab, serta banyak negara lain di seluruh dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Mengutip AP, Trump pada Minggu juga mengisyaratkan bahwa dia mulai kehilangan kesabaran dengan kesepakatan gencatan senjata Hamas-Israel setelah melihat sandera yang kurus kering dibebaskan minggu ini.

"Saya melihat sandera kembali hari ini dan mereka terlihat seperti korban Holocaust. Mereka dalam kondisi yang mengerikan. Mereka sangat kurus. Mereka terlihat seperti para korban Holocaust bertahun-tahun yang lalu dan saya tidak tahu berapa lama lagi kami bisa bertahan dengan itu," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya