Ukraina Rebut Kembali Pishchane, Desa Pertambangan Strategis yang Dikuasai Rusia

Perebutan Desa Pishchane itu terjadi ketika Rusia mengklaim kemajuan kecil setiap harinya, dan Ukraina serta Eropa bersiap menyambut pertemuan puncak antara pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Donald Trump.

oleh Tim Global Diperbarui 17 Feb 2025, 07:07 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 07:07 WIB
Pasukan Ukraina Pukul Mundur Tentara Rusia dari Wilayah Kharkiv
Ilustrasi tentara Ukraina. (AP Photo/Kostiantyn Liberov)... Selengkapnya

Liputan6.com, Kyiv - Sebuah kemajuan dilaporkan dari Ukraina pada Minggu (16/2). Salah satu desa pertambangan strategis di dekat Kota Pokrovsk, yang berusaha direbut Rusia selama berbulan-bulan berhasil direbut.

Perebutan Desa Pishchane itu terjadi ketika Rusia mengklaim kemajuan kecil setiap harinya, dan Ukraina serta Eropa bersiap menyambut pertemuan puncak antara pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Donald Trump. 

"Sejumlah serangan balasan yang dilakukan pasukan Ukraina meraih keberhasilan," kata juru bicara pasukan di wilayah itu, Viktor Tregubov melalui televisi Ukraina seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (17/2/2025). "Kita sudah bisa membicarakan pembebasan Desa Pishchane."

Pengumuman itu muncul sebulan setelah Rusia mengatakan, pihaknya merebut Desa Pishchane, sekitar delapan kilometer dari barat daya Kota Pokrovsk.

Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pekan ini bahwa situasi militer di sekitar Pokrovsk “membaik”, tetapi tidak memberikan rincian.

Sebagai informasi, desa itu adalah lokasi tambang penting milik perusahaan baja utama Ukraina, Metinvest.

Tregubov mengatakan bahwa "sebuah perubahan terjadi di Pokrovsk." Dia kemudian mengakui bahwa ini bukan pertama kalinya Pishchane berpindah tangan, namun dia percaya bahwa "kali ini tampak sedikit lebih serius."

 

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya