Liputan6.com, London - Perdana Menteri Keir Starmer mengatakan bahwa ia siap untuk mengirim pasukan Inggris ke Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk menunjukkan kepada Amerika Serikat bahwa negara-negara Eropa memiliki peran dalam perundingan untuk mengakhiri konflik antara Kyiv dan Moskow.
Starmer mengatakan, ia tidak mengambil keputusan untuk mempertimbangkan menempatkan prajurit pria dan wanita Inggris "dalam bahaya" dengan mudah.
Baca Juga
Tetapi menurutnya, mengamankan perdamaian abadi di Ukraina sangat penting untuk mencegah Presiden Rusia Vladimir Putin dari agresi lebih lanjut.
Advertisement
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Minggu (16/2/2025) mengatakan bahwa Ukraina dan Eropa akan menjadi bagian dari "negosiasi nyata" untuk mengakhiri perang Moskow.
Ini menandakan bahwa perundingan AS dengan Rusia minggu ini adalah kesempatan untuk melihat seberapa serius Putin tentang perdamaian, dikutip dari Japan Today, Senin (17/2).
Starmer diperkirakan akan bergabung dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan para pemimpin Eropa lainnya di Paris untuk mengadakan pembicaraan tentang Ukraina.
Presiden AS Donald Trump mengejutkan sekutu Eropa di NATO dan Ukraina minggu lalu ketika ia mengumumkan bahwa ia telah melakukan panggilan telepon dengan Putin tanpa berkonsultasi dengan mereka dan akan memulai proses perdamaian.
Â
Saran AS ke Ukraina
Utusan Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, kemudian menyarankan agar Ukraina dan para pemimpin Eropa lainnya tidak akan mendapat tempat dalam negosiasi perdamaian.
Pejabat AS dan Rusia diperkirakan akan bertemu di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang untuk memulai perundingan yang bertujuan mengakhiri perang Rusia yang telah berlangsung hampir tiga tahun di Ukraina.
Starmer diperkirakan akan segera melakukan perjalanan ke Washington D.C. Ia juga menyarankan bahwa Inggris dapat memainkan "peran unik" dalam negosiasi untuk mengakhiri perang, bertindak sebagai jembatan antara Eropa dan AS selama proses perdamaian di Ukraina.
"Eropa dan AS harus terus bekerja sama dengan erat dan saya yakin Inggris dapat memainkan peran unik dalam membantu mewujudkan hal ini," kata Starmer.
"Kita menghadapi momen yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi untuk keamanan kolektif benua kita. Ini bukan hanya pertanyaan tentang masa depan Ukraina. Ini adalah masalah eksistensial bagi Eropa secara keseluruhan."
Advertisement
