Friedrich Merz Menang Pemilu Jerman, Bakal Gantikan Olaf Scholz Jadi Kanselir

Ketua Umum AfD Alice Weidel menyebut kemenangan partai oposisi itu di Pemilu Jerman sebagai "keberhasilan bersejarah".

Diperbarui 24 Feb 2025, 12:05 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 12:05 WIB
Friedrich Merz muncul sebagai pemenang dalam pemilu Jerman dan akan menggantikan Kanselir Jerman Olaf Scholz. (AP)
Friedrich Merz muncul sebagai pemenang dalam pemilu Jerman dan akan menggantikan Kanselir Jerman Olaf Scholz. (AP)... Selengkapnya

 

, Berlin - Pemilu Jerman telah digelar pada Minggu 23 Februari 2025. Partai CDU dan CSU yang beraliansi dan mengajukan kandidat utama Friedrich Merz muncul sebagai pemenang dalam pemilu parlemen di Jerman.

Dengan kata lain, artinya Friedrich Merz (CDU) akan menggantikan Olaf Scholz (SPD) sebagai kanselir Jerman. Kendati demikian belum jelas, bagaimana Merz akan membentuk koalisi pemerintahan.

CDU/CSU menurut hitung cepat terakhir berada di 28,6 persen.

"Kita telah memenangkan pemilu federal ini," kata Merz kepada para pendukungnya yang bersorak kantor pusat CDU di Berlin seperti dikutip dari DW Indonesia, Senin (24/2/2025).

Ini adalah kampanye pemilu yang sulit, kata Merz selanjutnya. "Sekarang kita perlu berbicara satu sama lain untuk menciptakan pemerintahan yang mampu mengambil tindakan secepat mungkin".

Adapun partai populis kanan AfD berhasil meningkatkan perolehan suara secara signifikan dan mencapai sekitar 20,4 persen. AfD akan menjadi fraksi terkuat kedua di parlemen Jerman, Bundestag. Ketua Umum AfD Alice Weidel menyebut kemenangan itu sebagai "keberhasilan bersejarah".

Di sisi lain, SPD mengalami bencana dan perolehan suaranya anjlok, hanya mencapai sekitar 16,3 persen.Ini merupakan rekor terendah baru dalam sejarah partai. Dalam pemilu lalu tahun 2021, SPD masih meraup 25,7 persen.

"Ini adalah hasil pemilu yang pahit bagi Partai Sosial demokrat, ini juga merupakan kekalahan elektoral," ujar Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin seraya menjelaskan bahwa dia bertanggung jawab atas hasil buruk pemilu tersebut.

Partai Hijau juga memperoleh lebih sedikit suara di pemilu Jerman, yaitu sekitar 12,3 persen, lebih sedikit dibandingkan tahun 2021 yang memperoleh 14,7 persen. Selama kampanye, Partai Hijau mengangkat isu perlindungan iklim dan lingkungan tetapi tidak dapat menarik lebih banyak pemilih.

 

Napas Lega Partai Kiri

Bendera Jerman (AFP PHOTO via capitalfm.co.ke)
Ilustrasi pemilu Jerman (AFP PHOTO via capitalfm.co.ke)... Selengkapnya

Sementara itu, Partai Kiri Die Linke akhirnya bisa bisa bernapas lega. Setelah berhasil meraup 8,5 persen suara.

Beberapa minggu lalu, Die Linke bertengger di angka 3 persen dalam berbagai jajak pendapat. Banyak pengamat yang sudah mencoret mereka dan menganggap mereka tidak punya peluang lagi mencapai ambang batas 5 persen. Ternyata Die Linke sekarang bisa dipastikan duduk lagi di parlemen.

Di sisi lain, nasib Liberal Demokrat FDP dan populis kiri BSW masih belum jelas. Menurut hitung cepat, FDP berada di sekitar 5 persen, sedangkan BSW sedikit di bawahnya. Jika kedua partai berhasil tembus ke parlemen, perundingan koalisi akan menjadi lebih rumit lagi.

Sekitar 59,2 juta orang terdaftar sebagai pemilih kali ini. Seluruhnya ada 29 partai politik yang memperebutkan 630 kursi di parlemen. Tingkat partisipasi pemilu 2025 mencapai sekitar 85 persen, angka tertinggi setelah reunifikasi Jerman tahun 1990.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya