5 Fakta Menarik Teori Big Bang yang Sering Disalahpahami

Fenomena ini terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu dan memicu evolusi alam semesta menjadi seperti yang kita kenal saat ini. Sayangnya, masih banyak kesalahpahaman mengenai teori ini.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 28 Feb 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 01:00 WIB
Asal usul pembentukan alam semesta menurut Teori Big Bang
Asal usul pembentukan alam semesta menurut Teori Big Bang (NASA/WMAP Science Team)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Teori Big Bang populer sebagai salah satu teori pembentukan alam semesta yang fenomenal. Teori ini diklaim dapat menjelaskan bahwa alam semesta dulu sangat kecil, panas, dan padat sebelum akhirnya mengembang seperti sekarang.

Fenomena ini terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu dan memicu evolusi alam semesta menjadi seperti yang kita kenal saat ini. Sayangnya, masih banyak kesalahpahaman mengenai teori ini.

Melansir laman Live Science pada Kamis (27/02/2025), berikut fakta menarik teori Big Bang yang jarang diketahui.

1. Dicetuskan Pastor Katolik

Orang pertama yang mencetuskan teori Big Bang adalah seorang pastor. Pada 1915, Albert Einstein memperkenalkan teori relativitas umum yang menyatakan bahwa alam semesta seharusnya terus berkembang atau menyusut.

Namun, karena pada saat itu kebanyakan ilmuwan percaya bahwa alam semesta bersifat statis, Einstein menambahkan faktor tertentu dalam perhitungannya agar sesuai dengan pandangan umum. Kemudian, Edwin Hubble menemukan bahwa galaksi-galaksi bergerak menjauh satu sama lain.

Dari temuan ini, seorang fisikawan asal Belgia yang juga seorang pastor Katolik, Georges Lemaître, mengambil kesimpulan bahwa alam semesta sedang mengembang dan dulunya jauh lebih kecil, lebih panas, dan lebih padat. Ia menyebut titik awal ini sebagai "primeval atom" yang menjadi cikal bakal teori Big Bang.

2. Terbukti Secara Tidak Sengaja

Awalnya, teori Lemaître ini diragukan oleh banyak ilmuwan, terutama karena terlihat mirip dengan kisah penciptaan dalam kitab suci. Namun, teori lain yang mencoba menjelaskan pengamatan Hubble justru tidak dapat bertahan.

Pada 1964, dua insinyur di Bell Labs, Arno Penzias dan Robert Wilson, sedang menguji penerima gelombang mikro baru. Mereka menemukan suara dengungan latar yang tidak bisa dihilangkan, bahkan setelah membersihkan kotoran burung dari antena mereka.

Tanpa sengaja, mereka justru menemukan radiasi latar gelombang mikro kosmik atau cosmic microwave background (CMB), yaitu sisa radiasi dari alam semesta ketika masih sangat panas dan padat. Penemuan ini menjadi bukti kuat bagi teori Big Bang.

 

Penciptaan

3. Bukan Teori tentang Penciptaan Alam Semesta

Kesalahpahaman terbesar tentang Big Bang adalah menganggapnya sebagai teori tentang penciptaan alam semesta. Faktanya, Big Bang hanya menjelaskan sejarah alam semesta sejak kondisi awal yang sangat panas dan padat hingga sekarang.

Kita bisa mengatakan dengan yakin bahwa segala sesuatu di alam semesta, termasuk debu, bintang, dan galaksi, pernah terkumpul dalam satu titik yang sangat kecil. Namun, teori ini tidak menjawab dari mana asal-usul alam semesta atau apa yang terjadi sebelum itu.

4. Big Bang Terjadi di Mana-Mana

Salah satu konsep paling sulit dipahami tentang alam semesta adalah bahwa ia tidak memiliki batasan atau tepi. Artinya, berarti Big Bang bukanlah ledakan dalam ruang, tetapi ledakan ruang itu sendiri.

Jadi, Big Bang terjadi di mana-mana secara bersamaan, bukan di satu titik tertentu. Konsep ini sulit dibayangkan, tapi itulah mengapa kita memiliki matematika dan fisika untuk membantu memahami hal-hal yang tidak bisa kita lihat secara langsung.

5. Kita Hampir "Melihat" Peristiwa Big Bang

Salah satu bukti terbesar dari Big Bang adalah radiasi latar gelombang mikro kosmik (CMB). Ketika alam semesta baru berusia sekitar 380.000 tahun, suhu yang sangat tinggi membuat partikel-partikel bermuatan membentuk plasma.

Saat plasma ini mendingin dan berubah menjadi gas netral, radiasi besar dilepaskan. Radiasi ini masih bisa kita deteksi hingga sekarang dalam bentuk CMB, yang memenuhi seluruh alam semesta.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya