Memalukan! Mata-mata Inggris Ditangkap Karena Pakai Gaun

Letkol Dudley Wrangel Clarke berpakaian wanita menggoda beberapa mata-mata Jerman. Selain kedisiplinan, kewarasannya juga dipertanyakan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 23 Mei 2013, 13:04 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2013, 13:04 WIB
mata2-inggris-ditangka-130523b.jpg
Brigadir Dudley Wrangel Clarke adalah seorang perwira di Angkatan Darat Inggris, yang dikenal sebagai pelopor operasi penyamaran militer selama Perang Dunia II. Ia juga berada di balik pembentukan pasukan Commandos dan SAS (Special Air Service).

Ia dikenal sebagai pakarnya berdalih, berkali-kali lolos deteksi dan berkelit dari pertanyaan-pertanyaan menjebak. Namun, sebuah insiden membuat daya tarik dan kharismanya di mata para pejabat tinggi Inggris memudar. Karirnya nyaris berakhir.

Dalam perjalanan ke mesir, menyamar sebagai koresponden Times, pria berpangkat letnan kolonel itu singgah di Madrid, Spanyol. Di mana ia mengenakan gaun motif bunga-bunga, lipstik, dan kalung mutiara, di suatu sore di tahun 1941. Berusaha mendekat ke kerumunan mata-mata Jerman.
 
Penyamarannya terkuak, polisi diktator Jenderal Franco yang menganggapnya sebagai pelanggaran, menahannya selama 2 hari untuk interogasi.

Kabar penangkapannya disampaikan lewat kabel oleh Kedubes Inggris di Madrid ke Kementerian Luar Negeri Inggris di London, menimbulkan kekhawatiran penyamaran Clarke akan jadi gosip -- mencoreng muka atasan politiknya. Demikian yang isi dokumen rahasia yang dirilis oleh National Archives, seperti dimuat Daily Mail 22 Mei 2013.

Kabel yang dikirim pihak Kedubes menyampaikan penangkapan Clarke di jalan utama Madrid pada 16 Oktober diwarnai aksi pelucutan pakaiannya -- hingga tersisa pakaian dalam. Kepada polisi, Clarke mengaku sebagai novelis yang ingin melakukan studi tentang reaksi pria terhadap perempuan di jalan.

"Tasnya berisi pakaian perempuan lengkap.... dan segulung tisu toilet yang sangat halus-- sampai-sampai membuat polisi Spanyol bersemangat mengirimkan lembar per lembarnya untuk diuji kimia."

Saat konsul Inggris mengunjunginya, Clarke terlihat kalem dan tak terpengaruh. Kepada konsul, dia menceritakan kisah berbeda -- mengklaim ia membawa pakaian perempuan untuk seorang lady di Gibraltar dan mengaku iseng mencobanya. "Namun, itu bertentangan dengan fakta, sebab sepatu dan pakaian itu pas benar dengannya," demikian disampaikan dalam informasi kabel.

Polisi memperlakukan insiden itu sebagai "kasus homoseksual" dan mendenda Clarke. Namun pihak kedubes memperingatkan, orang-orang Jerman bisa saja berpikir mereka sedang jadi incaran spionase kelas atas.
Maka, "lelucon sudah dimulai tentang 'editor' The Times menyamar sebagai seorang wanita."

PM Inggris Terpengaruh

Potensi skandal itu menimbulkan rasa malu dianggap begitu besar sampai-sampai Perdana Menteri Winston Churchill yang tahu soal kasus itu, meminta Clarke dibawa ke lokasi penyelamatan Inggris di Gibraltar, secepat mungkin jika dia dibebaskan dari tahanan di Spanyol.

Namun, Kantor Perang mengatakan, Clarke harus segera ke Timur Tengah karena ia memiliki 'informasi verbal' untuk Jenderal Auchinleck, komandan Inggris di sana. Saking pentingnya informasi itu tak bisa diwakilkan.

Dokumen terkait insiden tersebut yang dipetieskan selama ini menyebut, Clarke bertindak terlalu jauh dalam penyamarannya, dengan berpakaian sebagai seorang wanita menggoda beberapa mata-mata Jerman. Selain soal kedisiplinan, kewarasannya juga dipertanyakan.

Bahkan Gubernur Gibraltar diperingatkan soal kedatangan Clarke pasca-penangkapan. Memerintahkan agar ia berada 'di bawah pengawasan ketat' sebelum diberangkatkan ke Timur Tengah dengan pesawat berikutnya. "Jika dia menunjukkan tanda-tanda kekacauan mental ia harus dipulangkan dengan pesawat pertama," tambah pesan tersebut.

Clarke dibebaskan dari tahanan di Spanyol, sempat ke Gibraltar, dan kemudian Kairo. Namun masalah belum berakhir, sebab musim panas berikutnya, dokumen rahasia mengungkapkan, kedutaan di Madrid mengirimkan surat anonim mengatakan foto  Clarke berpakaian sebagai seorang perempuan akan diterbitkan di sebuah surat kabar Berlin. Untuk mendiskreditkan korps diplomatik Ratu Inggris.

Tanggapan dari 'C' - kepala  Intelijen Rahasia Mayor Jenderal Sir Stewart Menzies, seperti termuat dalam dokumen adalah: "Kami hanya bisa menunggu perkembangan dengan tenang dan pasrah."

Seksualitas Clarke kian jadi pertanyaan karena Dia tidak pernah menikah, meski dikenal memiliki kenalan perempuan cantik yang berjuluk, 'Duchesses Dudley'. Dia meninggal pada tahun 1974 di usia 75.(Ein/*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya