Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali mencuri perhatian dunia dengan pidato kenegaraannya pada Selasa, 4 Maret 2025, di Gedung Capitol, Washington D.C.
Pidato berlangsung lebih dari 90 menit, sejumlah media menyebutnya 1 jam 40 menit. Ini menandai pidato pertamanya sejak kembali menjabat pada Januari 2025 dan memecahkan rekor sebagai pidato terpanjang yang pernah disampaikan dalam pidato gabungan di Kongres AS.
Baca Juga
NPR yang dikutip Rabu (5/3/2025) menyebut pidato Donald Trump adalah yang terpanjang dalam setidaknya 60 tahun pidato gabungan Kongres.
Advertisement
Mengutip tayangan live streaming VOA dan sejumlah sumber, Donald Trump memasuki ruang sidang di tengah sorak sorai dari Partai Republik dan berjalan santai di lorong tengah menuju podium, berjalan perlahan.
Saat melewati anggota Demokrat Melanie Stansbury, anggota kongres New Mexico itu mengangkat selembar kertas bertuliskan "Ini tidak normal."
Seorang politisi Republik merampas tanda itu dari tangannya -- pertanda ketegangan.
Pidato tersebut membahas berbagai isu krusial, mulai dari pencapaian tujuh minggu kepemimpinannya, kebijakan internasional, hingga rencana legislatifnya yang ambisius. Pidato ini disiarkan langsung melalui berbagai media, disambut dengan beragam reaksi dari anggota Kongres yang disampaikan dalam ungkapan tertulis.
Ketika Trump tiba di podium, separuh anggota Republik di ruang sidang itu meneriakkan "USA! USA!" kegembiraan mereka terlihat jelas dari seringai lebar mereka.
Di seberang ruangan, para anggota Demokrat tetap duduk dan berwajah datar.
Satu-satunya (yang diduga) anggota Republik yang mungkin mengalahkan presiden dalam hal tepuk tangan: istrinya, Ibu Negara Melania Trump, yang melambaikan tangan untuk menyambut tepuk tangan meriah saat ia duduk, mengenakan setelan abu-abu arang.
"Kepada sesama warga negara, Amerika telah kembali!" Trump bersemangat saat memulai pidatonya, yang bertema "Pembaruan Impian Amerika."
Beberapa menit kemudian, anggota kongres Demokrat Al Green berdiri dan berteriak kepada presiden: "Anda tidak memiliki mandat."
Protesnya diredam oleh suara riuh para anggota Republik, yang memerintahkannya untuk duduk saat mereka menyelami putaran nyanyian patriotik yang menggetarkan.
Green menolak untuk duduk, dan dengan cepat dikawal keluar dari ruang sidang, karena ia dicemooh oleh lawan-lawan politiknya di pihak Republik.
Dalam pidatonya, Donald Trump memaparkan pencapaian dan kebijakan yang telah diambilnya selama tujuh minggu pertama masa jabatan keduanya. Ia menekankan bahwa 'Amerika telah kembali' dengan berbagai kebijakan yang telah diambilnya. Pidato tersebut juga menyoroti kebijakan luar negeri AS, termasuk hubungan diplomatis dengan negara lain serta pandangan pemerintahannya terhadap konflik Rusia-Ukraina dan situasi di Gaza. Tak ketinggalan, Trump juga membahas kebijakan tarif dagang, khususnya yang diberlakukan terhadap Kanada dan Meksiko.
Pidato yang panjang ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh mantan Presiden Bill Clinton selama 1 jam 28 menit.
Data durasi pidato Presiden AS dicatat oleh American Presidency Project di Universitas California, Santa Barbara, sejak era Presiden Lyndon B. Johnson (1964).
Tujuh Pekan Kepemimpinan Trump: 'Amerika Kembali'
Tujuh minggu pertama kepemimpinan Donald Trump periode kedua ditandai dengan serangkaian kebijakan yang menurutnya mengembalikan kejayaan Amerika. Ia menekankan berbagai pencapaian, meskipun detail spesifiknya tidak dijelaskan secara rinci dalam laporan berita.
Donald Trump menyoroti perbaikan ekonomi, kebijakan imigrasi, atau langkah-langkah lain yang dianggapnya sebagai keberhasilan pemerintahannya.
Pidato ini juga menjadi panggung bagi Trump untuk menegaskan kembali komitmennya terhadap kebijakan 'America First'. Hal ini kemungkinan tercermin dalam pembahasan kebijakan luar negeri dan tarif dagang yang dibahas dalam pidato tersebut.
Dengan durasi yang panjang, Trump tampaknya ingin memberikan gambaran komprehensif tentang visi dan rencananya untuk masa depan Amerika.
Meskipun detail spesifik kebijakan yang dibahas dalam pidato belum sepenuhnya terungkap, fokus pada 'Amerika telah kembali' menunjukkan bahwa Trump ingin menekankan keberhasilan dan perubahan positif yang telah terjadi di bawah kepemimpinannya.
Advertisement
Kebijakan Internasional: Ukraina, Gaza, dan Hubungan Diplomatik
Pidato tersebut juga membahas isu-isu internasional yang sedang berlangsung, termasuk konflik Rusia-Ukraina dan situasi di Gaza. Trump menyampaikan pandangan pemerintahannya terhadap kedua konflik tersebut, dan bagaimana AS akan berperan dalam menyelesaikannya atau setidaknya mengelola dampaknya.
Selain itu, pidato tersebut juga mungkin membahas hubungan diplomatik AS dengan negara-negara lain. Ini bisa mencakup upaya untuk memperkuat aliansi yang ada, membangun hubungan baru, atau menangani ketegangan dengan negara-negara tertentu. Detail spesifik dari kebijakan luar negeri yang diuraikan dalam pidato tersebut perlu dikaji lebih lanjut dari sumber-sumber terpercaya.
Pembahasan mengenai konflik internasional ini menunjukkan bahwa Trump ingin menegaskan peran AS dalam panggung dunia dan bagaimana pemerintahannya akan menangani tantangan global yang kompleks.
Tarif Dagang: Kanada dan Meksiko
Pidato kenegaraan Trump juga mencakup pembahasan mengenai kebijakan tarif dagang, khususnya yang berkaitan dengan Kanada dan Meksiko. Ini merupakan isu sensitif yang telah memengaruhi hubungan ekonomi AS dengan kedua negara tersebut selama beberapa tahun terakhir. Trump kemungkinan membahas strategi dan rencana pemerintahannya terkait tarif dagang ini.
Pembahasan kebijakan tarif dagang ini menunjukkan prioritas Trump dalam melindungi kepentingan ekonomi AS. Namun, detail spesifik mengenai perubahan kebijakan atau rencana baru terkait tarif dagang perlu dirujuk pada sumber-sumber terpercaya untuk memastikan akurasi informasi.
Kebijakan tarif dagang sering kali memiliki dampak luas pada perekonomian global, dan pembahasan mengenai hal ini dalam pidato kenegaraan menunjukkan pentingnya isu tersebut bagi pemerintahan Trump.
Advertisement
Rencana Legislatif dan Visi Masa Depan
Pidato tersebut juga menguraikan visi dan harapan Trump terhadap Kongres terkait agenda legislatif yang luas. Ini bisa mencakup berbagai isu domestik, seperti ekonomi, perawatan kesehatan, infrastruktur, dan pendidikan. Trump kemungkinan besar akan menyerukan dukungan Kongres untuk program dan kebijakan yang sesuai dengan visi pemerintahannya.
Dengan durasi pidato yang panjang, Trump memiliki kesempatan untuk menjelaskan secara rinci rencana legislatifnya dan bagaimana ia berencana untuk bekerja sama dengan Kongres untuk mencapai tujuannya. Namun, keberhasilan rencana legislatif ini akan bergantung pada dukungan dari anggota Kongres dari kedua partai.
Pembahasan rencana legislatif ini menunjukkan komitmen Trump untuk melaksanakan agenda politiknya dan bagaimana ia akan berupaya untuk membentuk kebijakan di dalam negeri.
Kesimpulannya, pidato kenegaraan Donald Trump yang memecahkan rekor ini menandai awal dari babak baru dalam pemerintahannya. Pidato tersebut mencakup berbagai isu penting, baik domestik maupun internasional, dan memberikan gambaran tentang visi dan rencana Trump untuk masa depan Amerika Serikat. Namun, dampak jangka panjang dari pidato ini dan kebijakan yang diuraikan di dalamnya masih perlu diamati.
