Liputan6.com, Beijing - Seorang profesor di salah satu universitas terkemuka di China menjadi perbincangan hangat setelah daftar panjang persyaratan yang harus dipenuhi calon pacarnya tersebar di internet. Banyak warganet yang mengkritik, bahkan menyebutnya "seperti seleksi selir kaisar."
Mengutip SCMP, Senin (24/3/2025), profesor berusia 35 tahun, bermarga Lou, dari Sekolah Marxisme di Universitas Zhejiang, pertama kali menjadi sorotan setelah unggahannya di grup kencan online viral pada awal Maret.
Baca Juga
Seperti dilaporkan oleh Chao News, Lou memperkenalkan dirinya sebagai pria dengan tinggi 175 cm, berat 70 kg, lulusan universitas top China dengan gelar PhD, serta berpenghasilan lebih dari satu juta yuan (sekitar 140.000 dolar AS) per tahun.
Advertisement
Selain menyebut hobinya dalam olahraga dan investasi keuangan, Lou juga menegaskan bahwa dia merupakan anak tunggal dari keluarga kaya yang tinggal di Yiwu, Zhejiang.
Namun, yang paling menyita perhatian adalah daftar kriteria yang ia tetapkan untuk calon pasangannya. Lou berharap pacarnya adalah perempuan kelahiran setelah tahun 2000 (berusia sekitar 10 tahun lebih muda darinya), memiliki tinggi 165-171 cm, bertubuh langsing, dan berpenampilan menarik.
Dalam hal pendidikan, Lou hanya menerima perempuan yang merupakan lulusan dari sembilan universitas elite di China. Ia juga membuka peluang bagi mereka yang berkuliah di universitas asing yang masuk dalam 20 besar dunia, tergantung kondisi lain yang dimiliki kandidat tersebut.
"Jurusan hukum atau kedokteran akan mendapat nilai tambah," tulisnya.
Lebih lanjut, Lou menyatakan bahwa jika seorang perempuan tidak memenuhi kriteria akademik yang ia tetapkan, maka faktor lain seperti kecantikan, kekayaan keluarga, atau kemampuan individu yang luar biasa masih bisa membuatnya "melirik."
Respons Publik
Daftar tuntutan Lou segera menuai kritik tajam dari warganet. Banyak yang menganggapnya terlalu materialistis dan memandang hubungan asmara layaknya transaksi bisnis.
"Apa yang salah dengan pria ini? Dia memang luar biasa, jadi wajar jika mencari pasangan yang sepadan. Banyak netizen hanya iri padanya," tulis seorang pengguna media sosial.
Namun, komentar lain bernada lebih kritis: "Tragedi dunia pendidikan. Dia memperlakukan cinta seperti sebuah perjanjian bisnis."
Universitas Zhejiang akhirnya merilis pernyataan pada 17 Maret, menyebut bahwa unggahan tersebut belum diverifikasi oleh Lou dan mengandung "beberapa informasi yang tidak benar," tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Pihak universitas juga mengungkapkan bahwa Lou telah melaporkan masalah ini ke polisi.
Advertisement
