Liputan6.com, Jakarta - NASA merilis gambar resolusi tinggi pertama yang menampilkan momen matahari terbenam di Bulan baru-baru ini. Gambar-gambar tersebut menandai berakhirnya misi selama 14 hari yang dilakukan bekerja sama dengan perusahaan Texas, Firefly Aerospace.
Salah satu gambar yang diambil menunjukkan matahari bersinar tepat di atas cakrawala, dengan cahaya hijau yang samar di sekelilingnya. Di atasnya, terdapat titik kecil yang merupakan planet Venus, sementara pantulan terang dari bumi tampak hampir sebesar matahari di bagian atas gambar.
Dalam gambar lainnya, matahari yang sedang terbenam tampak dikelilingi oleh cahaya hijau, seperti yang terlihat dari kamera yang menghadap ke barat. Dua gambar menakjubkan ini diambil oleh pendarat swasta bernama Blue Ghost dan diharapkan dapat membantu para ilmuwan mengungkap misteri tentang cahaya aneh yang pertama kali diamati di Bulan pada 1960-an, yakni lunar horizon glow.
Advertisement
Baca Juga
Lalu, apa itu lunar horizon glow atau cahaya cakrawala bulan? Melansir laman Science Alert pada (24/03/2025), para ilmuwan berhipotesis bahwa partikel debu di permukaan bulan dapat bermuatan listrik akibat paparan radiasi ultraviolet dari matahari.
Fenomena ini menyebabkan debu tersebut melayang di atas permukaan. Fenomena horizon glow atau mekanisme yang disebut dust lofting pertama kali diamati oleh wahana Surveyor NASA pada 1960-an dan kemudian oleh para astronaut dalam misi Apollo.
Nantinya, para astronom akan membandingkan gambar-gambar ini dengan data lain yang dikumpulkan oleh instrumen Blue Ghost, termasuk sensor medan elektromagnetik dan radiasi. Hal ini untuk menyempurnakan teori yang ada.
Khususnya, gambar yang menghadap ke barat menunjukkan tanah di depan pendarat yang diterangi oleh cahaya yang dipantulkan dari pegunungan di belakangnya. Detail luar biasa dalam gambar ini dapat membantu ilmuwan memahami bagaimana cahaya menyebar di permukaan bulan.
Sebelum pendaratannya berakhir, Blue Ghost juga berhasil menangkap gambar gerhana matahari total dari Bulan pada 14 Maret. Misi ini merupakan bagian dari kerja sama antara NASA dan industri swasta, dengan tujuan mengurangi biaya eksplorasi luar angkasa dan mendukung program Artemis, yang bertujuan mengembalikan astronaut ke Bulan serta memanfaatkan pengalaman tersebut untuk misi ke Mars.
(Tifani)