29 Maret 1790: Lahirnya John Tyler, Presiden ke-10 AS yang Sahkan Aneksasi Texas

Lahir di Charles City, Virginia, John Tyler menjadi Presiden ke-10 AS yang dikenal karena pengesahan aneksasi Texas.

oleh Alya Felicia Syahputri Diperbarui 29 Mar 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2025, 06:00 WIB
Presiden ke 10 Amerika Serikat John Tyler. (battlefields.org)
Presiden ke 10 Amerika Serikat John Tyler. (battlefields.org)... Selengkapnya

Liputan6.com, Washington D.C - Tepat hari ini tahun 1790, Presiden Amerika Serikat ke-10 John Tyler lahir. Ia mencatat sejumlah sejarah dalam politik Amerika Serikat.

Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden pertama yang naik ke kursi kepresidenan, presiden pertama yang dikeluarkan dari partai politiknya sendiri, dan satu-satunya Presiden yang menikah saat masih menjabat.

Catatan sejarah yang dihimpun oleh battlefields.org yang dikutip pada sabtu (29/3/2025) mengungkapkan bahwa John Tyler lahir pada 29 Maret 1790 di Charles City, Virginia, Tyler tumbuh di perkebunan keluarganya. Ia menempuh pendidikan di College of William and Mary dan lulus pada 1807. Dua tahun kemudian, ia diterima di Asosiasi Pengacara Virginia. Karier politiknya dimulai pada 1811 ketika ia bergabung dengan Majelis Rendah Legislatif Virginia dan bertahan hingga 1816. Tyler kemudian terpilih menjadi anggota the House of Representatives atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS pada 1817 dan menjabat hingga 1821.

Setelah kembali ke Legislatif Virginia pada 1823, Tyler melanjutkan karier politiknya dengan terpilih sebagai Gubernur Virginia pada 1825. Namun, ia hanya menjabat selama dua tahun sebelum akhirnya dipilih sebagai Senator AS pada 1827. Ia bertahan di posisi itu hingga 1836, sebelum mengundurkan diri karena menolak mengubah suaranya dalam sebuah pemungutan suara kontroversial, meskipun mendapat tekanan dari Legislatif Virginia.

Tyler sempat rehat dari dunia politik sebelum akhirnya kembali ke Legislatif Virginia pada 1839. Tak lama kemudian, ia didekati untuk menjadi calon wakil presiden dari Partai Whig mendampingi William Henry Harrison dalam pemilihan presiden 1840 melawan petahana Martin Van Buren. Harrison menang telak dengan 237 suara elektoral melawan 60 suara untuk Van Buren. Namun, hanya beberapa minggu setelah menjabat, Harrison meninggal dunia akibat sakit.

Situasi ini menempatkan John Tyler dalam posisi unik. Pada saat itu, belum ada aturan jelas mengenai peran Wakil Presiden jika Presiden meninggal dunia saat masih menjabat. Tyler mengambil inisiatif dan langsung menyatakan dirinya sebagai Presiden penuh, bukan sekadar pejabat sementara. Ia segera pindah ke Gedung Putih bersama keluarganya dan mulai menjalankan pemerintahan.

 

Promosi 1

Masa Kepemimpinan dan Konflik Politik

Presiden ke 10 Amerika Serikat John Tyler. (familysearch.org)
Presiden ke 10 Amerika Serikat John Tyler. (familysearch.org)... Selengkapnya

Namun, pendekatannya terhadap kebijakan pemerintahan segera menimbulkan konflik dengan Partai Whig dan Kongres. Tyler beberapa kali memveto rancangan undang-undang yang bertujuan membentuk bank nasional, karena ia meyakini kebijakan tersebut melanggar hak negara bagian. Keputusannya ini membuatnya dikucilkan dari Partai Whig dan memicu pemecatan hampir seluruh anggota kabinetnya, kecuali Menteri Luar Negeri.

Ketegangan semakin memuncak ketika Kongres mencoba memakzulkannya atas tuduhan penyalahgunaan hak veto, yang dipimpin oleh mantan Presiden John Quincy Adams. Meskipun upaya tersebut gagal, hubungan Tyler dengan Kongres tetap penuh ketegangan.

Di tengah konflik politik yang terus berlanjut, pemerintahan Tyler juga mencatat beberapa pencapaian penting. Pada 1842, ia menandatangani Perjanjian Webster-Ashburton yang menyelesaikan sengketa perbatasan antara Amerika Serikat dan Inggris terkait wilayah Oregon. Kemudian, pada 1845, ia berhasil mengesahkan aneksasi Texas setelah negara bagian tersebut merdeka dari Meksiko. Di bidang kebijakan dalam negeri, Tyler berkompromi dengan Kongres dalam kebijakan tarif 1842 untuk melindungi industri di wilayah utara. Ia juga berhasil mengakhiri Perang Seminole di Florida pada tahun 1845.

Dalam kehidupan pribadinya, Tyler mengalami kehilangan besar ketika istrinya, Letitia Tyler, meninggal pada 1842. Namun, ia kemudian menikah kembali dengan Julia Gardner, yang menemaninya hingga akhir hayatnya. Tyler menjadi satu-satunya Presiden AS yang menikah saat masih menjabat.

Ketika masa jabatannya berakhir, ia memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali karena kurangnya dukungan politik. Sebagai bentuk perlawanan terhadap Partai Whig yang telah mengeluarkannya, Tyler memberikan dukungannya kepada James K. Polk. Setelah meninggalkan Gedung Putih, ia sempat kembali ke Virginia dan terlibat dalam upaya perdamaian untuk mencegah Perang Saudara Amerika pada 1861. Namun, setelah upayanya gagal, ia bergabung dengan Konfederasi dan terpilih sebagai anggota Kongres Sementara Konfederasi hanya beberapa bulan sebelum wafat.

John Tyler meninggal dunia pada 18 Januari 1862 dan dimakamkan di Hollywood Cemetery, Richmond, Virginia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya