Lebaran Warga Palestina di Antara Puing Gaza: Ini Idul Fitri yang Menyedihkan

Banyak yang salat di luar masjid yang hancur tinggal puing, pada hari raya Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan.

oleh Tanti Yulianingsih Diperbarui 30 Mar 2025, 17:10 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2025, 17:10 WIB
Warga Palestina Salat Idul Fitri di Deir al-Balah, Gaza. (AP)
Warga Palestina Salat Idul Fitri di Deir al-Balah, Gaza. (AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gaza - Warga Palestina di Jalur Gaza tidak punya banyak hal untuk dirayakan pada hari Minggu (30/3/2025), saat mereka mulai merayakan hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Ketika umat Muslim yang biasanya merayakannya meriah, mereka justru tengah dalam kondisi persediaan makanan yang menipis dengan cepat dan perang Israel-Hamas yang belum berakhir.

Banyak yang salat di luar masjid yang hancur tinggal puing, pada hari raya Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan. Hari raya ini seharusnya menjadi momen yang menggembirakan, saat keluarga berkumpul untuk berpesta dan membeli pakaian baru untuk anak-anak — tetapi sebagian besar dari 2 juta warga Palestina di Gaza hanya berusaha untuk bertahan hidup.

"Ini adalah Idul Fitri yang menyedihkan," kata Adel al-Shaer setelah menghadiri salat di luar ruangan di Kota Deir al-Balah. “Kami kehilangan orang-orang yang kami cintai, anak-anak kami, kehidupan kami, dan masa depan kami. Kami kehilangan siswa, sekolah, dan lembaga kami. Kami kehilangan segalanya.”

20 anggota keluarga besarnya tewas dalam serangan Israel, termasuk empat keponakan muda beberapa hari lalu, kata Adel sambil menangis.

Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas dan melanjutkan perang awal bulan Maret ini ketika kelompok militan itu menolak menerima perubahan pada perjanjian yang dicapai pada bulan Januari. Serangan Israel telah menewaskan ratusan warga Palestina, dan Israel tidak mengizinkan makanan, bahan bakar, atau bantuan kemanusiaan masuk selama empat minggu.

“Terjadi pembunuhan, pengungsian, kelaparan, dan pengepungan,” kata Saed al-Kourd, jamaah lainnya. “Kami keluar untuk melakukan ritual Allah agar anak-anak senang, tetapi bagaimana dengan kegembiraan Idul Fitri? Tidak ada Idul Fitri.”

 

Perang Pecah Sejak 7 Oktober 2023

15 Bulan Perang Israel-Hamas, Begini Kondisi Kota Rafah di Gaza
Para pengungsi Palestina berjalan dari beberapa wilayah pengungsian menyusuri kota-kota yang sudah runtuh total akibat perang yang terjadi selama sekitar 15 bulan di Gaza. (Foto oleh AFP)... Selengkapnya

Perang dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang. Hamas masih menahan 59 tawanan — 24 di antaranya diyakini masih hidup — setelah sebagian besar sisanya dibebaskan melalui gencatan senjata atau perjanjian lainnya.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan dalam penghitungannya. Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 20.000 militan, tanpa memberikan bukti.

Pengeboman dan operasi darat Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan pada puncaknya telah mengungsikan sekitar 90% penduduk.

Infografis Pelapor Khusus PBB Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Infografis Pelapor Khusus PBB Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya