Sukses

7 Hewan Terkuat di Bumi, Ada Kecoak hingga Kalajengking

Hewan-hewan ini mampu bertahan hidup dalam suhu ekstrem, tekanan yang menghancurkan, kekeringan total, hingga paparan radiasi mematikan. Melansir laman IFL Science pada Rabu (16/04/2025), berikut beberapa hewan terkuat di dunia

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sains, sejumlah hewan yang diketahui bisa selamat dari bencana alam mengguncang bumi atau bahkan ledakan nuklir telah lama menarik perhatian para peneliti. Meski hewan-hewan ini memiliki ukuran tubuh yang kecil, mereka memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa.

Hewan-hewan ini mampu bertahan hidup dalam suhu ekstrem, tekanan yang menghancurkan, kekeringan total, hingga paparan radiasi mematikan. Melansir laman IFL Science pada Rabu (16/04/2025), berikut beberapa hewan terkuat di dunia.

1. Beruang Air (Tardigrade)

Beruang air atau tardigrade merupakan salah satu hewan terkuat di dunia. Bahkan, hewan kecil ini diprediksi mampu terhindar dari kepunahan selama enam miliar tahun ke depan.

Tardigrade mampu hidup di suhu ekstrem, dari hampir nol mutlak (-272°C) hingga lebih dari 150°C, serta bertahan dari tekanan tinggi di dasar laut hingga kehampaan luar angkasa. Tardigrade juga tahan terhadap radiasi yang bisa mematikan makhluk hidup lain.

Dalam kondisi kekeringan total, mereka memasuki keadaan cryptobiosis, semacam tidur metabolik, yang membuatnya seperti “mati suri” hingga puluhan tahun. Menariknya, ukuran tubuh tardigrade ini tidak lebih dari satu milimeter, namun sudah eksis di Bumi selama lebih dari 520 juta tahun dan selamat dari lima kali peristiwa kepunahan massal.

2. Kecoak

Kecoak sering disebut sebagai kandidat utama yang akan bertahan jika terjadi kiamat nuklir. Meskipun klaim ini kadang dilebih-lebihkan, ada kebenaran di baliknya.

Sel kecoak membelah lebih lambat dibandingkan manusia, yang membuat mereka relatif lebih tahan terhadap kerusakan DNA akibat radiasi. Selain itu, kecoak memiliki sistem perbaikan DNA yang cukup efisien dan sudah terbukti mampu membangun resistensi terhadap berbagai jenis insektisida.

Kecoak bahkan bisa bertahan hidup tanpa kepala selama beberapa hari karena sistem pernapasan mereka tidak tergantung pada mulut atau otak.

 

2 dari 3 halaman

Semut Kayu Merah

3. Semut Kayu Merah

Semut kayu merah (Formica rufa) memiliki sistem kekebalan sosial yang luar biasa. Mereka bisa mendeteksi apakah anggota koloni mereka terinfeksi virus atau patogen dan akan segera membunuh individu tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit.

Kemampuan adaptasi semut juga mencengangkan, mereka mampu bertahan di lingkungan ekstrem, dari gurun panas hingga hutan belantara. Koloni mereka bisa mencakup jutaan individu dengan organisasi sosial yang sangat efisien.

4. Kalajengking

Kalajengking adalah makhluk purba yang telah ada selama ratusan juta tahun. Mereka dapat bertahan hidup di berbagai habitat dari hutan tropis hingga gurun pasir.

Beberapa spesies bahkan dapat bertahan dalam suhu ekstrem dengan memperlambat metabolisme mereka. Eksperimen menunjukkan bahwa kalajengking bisa dibekukan selama semalam dan tetap hidup saat mencair.

Mereka juga memiliki resistensi terhadap radiasi lebih tinggi dibanding banyak hewan lainnya. Dalam kondisi buruk, mereka bisa hidup selama berbulan-bulan tanpa makanan.

5. Mummichog

Ikan kecil ini, yang juga dikenal sebagai killifish, memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup di lingkungan beracun. Mummichog telah berevolusi untuk hidup di perairan yang sangat tercemar, termasuk sungai yang mengandung bahan kimia industri hingga 8.000 kali lebih toksik dibanding kondisi normal.

Mereka dapat hidup di air asin maupun tawar, serta mampu menyesuaikan ekspresi gen mereka berdasarkan perubahan lingkungan. Hal ini menjadikan mereka model penelitian penting dalam studi genetika adaptif.

 

3 dari 3 halaman

Hiu Greenland

6. Hiu Greenland

Hiu Greenland adalah makhluk laut dalam yang terkenal karena usianya yang luar biasa panjang. Beberapa individu diperkirakan hidup lebih dari 400 tahun, menjadikannya vertebrata dengan usia terpanjang yang diketahui manusia.

Hiu ini tumbuh sangat lambat, hanya sekitar 1 cm per tahun, dan mencapai kematangan seksual di usia sekitar 150 tahun. Keberadaan mereka di perairan kutub juga menjauhkan mereka dari banyak ancaman manusia, membuat mereka simbol ketahanan dan ketenangan dalam evolusi makhluk hidup.

7. Penguin Kaisar

Penguin Kaisar (Aptenodytes forsteri) adalah spesies burung terbesar di Antartika dan dikenal dengan ketahanannya terhadap kondisi cuaca ekstrem. Mereka mampu bertahan hidup dalam suhu mencapai -50°C dan angin hingga 200 km/jam.

Penguin jantan bahkan bisa berpuasa selama lebih dari dua bulan sambil mengerami telur di tengah badai kutub. Mereka juga hidup berkoloni dengan strategi saling menghangatkan, sebuah bentuk adaptasi sosial yang sangat efektif untuk bertahan dalam lingkungan paling keras di Bumi.

(Tifani)

EnamPlus