Liputan6.com, Vatican City - Dalam kata pengantarnya untuk buku karya Uskup Agung Emeritus Milan Kardinal Angelo Scola yang bertajuk "Awaiting a New Beginning. Reflections on Old Age", Paus Fransiskus menyinggung soal menjadi tua dan kematian, peristiwa yang kini telah dialaminya.
Lantas, bagaimana pandangan mendiang Bapa Suci mengenai kedua hal tersebut?
"Jangan tertipu oleh bentuk buku yang singkat: halaman-halaman ini sangat padat, layak dibaca dan dibaca ulang. Dari renungan Angelo Scola, saya menemukan beberapa poin yang sangat selaras dengan apa yang telah diajarkan oleh pengalaman saya sendiri. Angelo Scola berbicara tentang usia tua, usia tuanya sendiri, yang dia tuliskan dengan kejujuran yang menyentuh: "usia tua datang padaku dengan melaju tiba-tiba dan dalam banyak hal tak terduga"," tulis Paus Fransiskus seperti dikutip dari Vatican News.
Advertisement
"Dalam pilihan katanya yang menyebut dirinya 'tua', saya menemukan keselarasan dengan penulis. Ya, kita tidak perlu takut menjadi tua, kita tidak perlu ragu untuk menerima proses penuaan karena hidup adalah hidup dan mengelabui kenyataan berarti mengkhianati kebenaran. Memulihkan kebanggaan pada sebuah kata yang sering dianggap negatif adalah tindakan yang patut kita syukuri dari Kardinal Scola."
Paus Fransiskus melanjutkan, "Sebab, menjadi 'tua' tidak berarti 'tidak berguna', seperti yang kadang ditanamkan oleh budaya modern yang gemar membuang yang dianggap tak berguna. Menjadi 'tua' justru berarti memiliki pengalaman, kebijaksanaan, pengetahuan, kearifan, ketenangan, kemampuan mendengar, dan kelambatan yang bijak… Nilai-nilai yang sangat kita butuhkan!"
"Benar, kita menjadi tua, namun bukan itu masalahnya: masalahnya adalah bagaimana kita menjadi tua. Jika kita menjalani masa ini sebagai anugerah, bukan dengan kekecewaan; jika kita menerima waktu (bahkan yang panjang) di mana kita merasakan kekuatan yang berkurang, kelelahan tubuh yang semakin terasa, refleks yang tak lagi secepat masa muda—dengan rasa syukur—maka usia tua pun menjadi tahap hidup yang, seperti diajarkan Romano Guardini, sungguh berbuah dan mampu memancarkan kebaikan."
Angelo Scola menyoroti nilai kemanusiaan dan sosial dari kakek-nenek.
"Saya sering menekankan betapa peran kakek-nenek sangat penting bagi perkembangan seimbang generasi muda dan pada akhirnya, bagi masyarakat yang lebih damai. Sebab teladan, kata-kata, dan kebijaksanaan mereka dapat menanamkan pada anak muda visi yang jauh ke depan, ingatan akan masa lalu, serta pegangan pada nilai-nilai yang abadi," tulis Paus Fransiskus.
"Di tengah hiruk-pikuk masyarakat kita, yang sering terpaku pada hal-hal sesaat dan kecintaan pada penampilan, kebijaksanaan kakek-nenek menjadi mercusuar yang bersinar, menerangi ketidakpastian dan memberikan arah bagi cucu-cucu mereka, yang dapat mengambil sesuatu yang 'lebih' dari pengalaman mereka untuk kehidupan sehari-hari."
Paus Fransiskus menuliskan kata pengantar ini pada 7 Februari. Buku ini, diterbitkan oleh Penerbit Vatikan (LEV) dan tersedia di toko-toko buku mulai Kamis (24/4).
"Kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sesuatu yang baru. Seperti yang tersirat dalam judul (buku ini), ini adalah sebuah awal yang baru — karena hidup yang kekal, yang sudah mulai dialami oleh mereka yang mengasihi bahkan sejak di dunia melalui tugas-tugas harian mereka, adalah permulaan dari sesuatu yang tidak akan pernah berakhir," tulis Paus Fransiskus pada akhir kata pengantarnya.
"Dan justru karena itulah dia disebut 'baru', karena kita akan mengalami sesuatu yang belum pernah kita alami sepenuhnya sebelumnya: keabadian."
Pemakaman Paus Fransiskus
Sejumlah pemimpin dunia dan keluarga kerajaan telah mengonfirmasi akan memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang meninggal akibat stroke, pada Senin (21/4/2025).
Pada Rabu (23/4) pagi, jenazah Paus Fransiskus diarak dalam prosesi yang dipimpin para kardinal dari Kapel Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus. Jenazah akan disemayamkan dalam peti terbuka hingga Jumat (25/4) untuk umat yang ingin memberi penghormatan.
Tepat sebelum prosesi, Camerlengo Kardinal Kevin Farrell yang memimpin Vatikan setelah paus wafat, memimpin doa.
Masyarakat umum bisa mengunjungi Basilika Santo Petrus mulai pukul 11.00 hingga tengah malam pada Rabu, pukul 07.00 hingga tengah malam pada Kamis, dan pukul 07.00 hingga 19.00 pada Jumat.
Menyimpang tradisi, kali ini tidak akan ada sesi khusus atau tertutup bagi para kardinal untuk memberikan penghormatan terakhir kepada paus sebelum jenazahnya disemayamkan secara terbuka untuk publik. Peti jenazahnya juga tidak akan dinaikkan ke katafalk - podium untuk peti mayat. Demikian seperti dikutip dari BBC.
Pemakaman akan dimulai pada Sabtu, pukul 10.00, di lapangan depan Basilika Santo Petrus.
Para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, dan imam dari seluruh dunia akan hadir. Dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re, akan memimpin upacara.
Kardinal Battista Re akan menyampaikan commendatio dan valedictio - doa penutup di mana paus secara resmi diserahkan sepenuhnya ke dalam pemeliharaan Tuhan - sebelum jenazah dipindahkan ke Basilika Santa Maria Maggiore untuk dikuburkan.
Masa berkabung selama sembilan hari atau novemdiales kemudian dimulai.
Pemimpin Dunia Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Kerumunan besar diperkirakan memadati lokasi pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu, di mana sekitar 250.000 orang yang diantisipasi hadir.
Banyak kepala negara/pemimpin pemerintahan dan keluarga kerajaan telah mengonfirmasi kehadiran mereka, di antaranya
- Pangeran William dari Inggris
- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump
- Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dari Spanyol
- Presiden Prancis Emmanuel Macron
- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Ibu Negara Rosangela da Silva
- Presiden Polandia Andrzej Duda
- Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Ibu Negara Olena Zelenska
- Presiden Argentina Javier Milei
- Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer
- Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni
- Perdana Menteri Belgia Bart De Wever
- Perdana Menteri Dick Schoof
- Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa dan Perdana Menteri Luis Montenegro
- Presiden Hongaria Tamas Sulyok
- Kanselir Austria Christian Stocker
- Presiden Slovenia Natasa Pirc Musar dan Perdana Menteri Robert Golob
- Pangeran Albert II and Putri Charlene dari Monako
- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres
- Presiden Irlandia Micheal Higgins dan ibu negara serta Perdana Menteri Micheal Martin
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380902/original/030904800_1760438135-men1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452291/original/002366800_1766394142-bsu_ketenagakerjaan_-_klaim.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451828/original/096781900_1766374143-purbaya_bantuan.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5195759/original/025258800_1745382985-20250423-Rencana_Pemakaman_Paus-AFP_8.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5196308/original/005004700_1745399726-20250423-Iring_iringan_Jenazah_Paus-AFP_5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1384773/original/024567600_1477395058-Donald_Trump.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446038/original/003387300_1765871568-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436514/original/029918400_1765176856-pexels-ken-tomita-127057-389818.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426355/original/026522800_1764302989-Depositphotos_189719384_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3064852/original/069260800_1583118636-20200301-Paus-Fransiskus-tampil-ke-publik-AP-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4937926/original/077340500_1725595634-Jepretan_Layar_2024-09-06_pukul_10.56.04.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5338018/original/077411900_1756963395-IMG_8907.jpeg)