Liputan6.com, New Delhi - India menutup perbatasan, menangguhkan perjanjian pembagian air, dan menurunkan hubungan diplomatik dengan Pakistan, sehari setelah serangan militan di Kashmir yang menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai 17 lainnya.
India menyalahkan tetangganya tersebut atas serangan pada Selasa (22/4/2025) di Pahalgam -- yang menjadi wilayah tujuan wisata populer di wilayah yang dikuasai India, yang diklaim oleh kedua negara sebagai milik mereka.
Pakistan mengatakan, mereka prihatin dengan hilangnya nyawa wisatawan. Mereka juga telah membantah terlibat.
Advertisement
Para pejabat mengatakan, 24 orang yang tewas adalah wisatawan India. Satu orang dari Nepal, dan satu lagi adalah pemandu wisata lokal, dikutip dari laman Sky News, Kamis (23/4).
Itu adalah serangan terburuk dalam beberapa tahun yang menargetkan warga sipil, dan banyak toko dan bisnis di Kashmir tutup untuk memprotes pembunuhan tersebut.
Menteri luar negeri India, Vikram Misri, mengatakan kepada wartawan bahwa rapat kabinet khusus yang diadakan oleh Perdana Menteri Narendra Modi memutuskan bahwa serangan itu memiliki hubungan "lintas batas" dengan Pakistan, tanpa memberikan bukti.
Misri mengatakan bahwa perbatasan darat utama antara kedua negara akan ditutup dan bahwa Perjanjian Air Indus 1960, yang menyatakan bahwa kedua negara berbagi sistem sungai yang vital bagi keduanya, akan ditangguhkan hingga Pakistan berhenti mendukung "terorisme lintas batas".
Sejumlah diplomat Pakistan di New Delhi telah diminta untuk pergi, dan diplomat India telah ditarik dari Pakistan.
Islamabad akan menanggapi pada hari Kamis, kata menteri luar negeri Pakistan Ishaq Dar.
Puluhan ribu polisi dan tentara India telah dikerahkan untuk memburu para penyerang, menghentikan kendaraan, dan menggunakan helikopter, sementara mantan militan telah diinterogasi di kantor polisi, kata laporan.
Polisi menyebut serangan itu sebagai "serangan teror" dan menyalahkan militan yang melawan kekuasaan India.
Pencabutan status khusus wilayah Kashmir berbuntut panjang. Pakistan bereaksi dengan menghentikan layanan kereta api rute Pakistan ke India.
Perlawanan Kelompok di Kashmir
Perlawanan Kashmir, kelompok militan yang sebelumnya tidak dikenal, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu di media sosial, memprotes pemukiman lebih dari 85.000 "orang luar" di wilayah tersebut.
Mereka yang menjadi sasaran bukanlah "turis biasa" tetapi "terkait dan berafiliasi dengan badan keamanan India", katanya, dalam pesan yang tidak dapat diverifikasi secara independen.
Kashmir telah menyaksikan serangkaian serangan mematikan terhadap umat Hindu sejak New Delhi mengakhiri semi-otonomi wilayah tersebut pada tahun 2019 dan secara drastis mengekang perbedaan pendapat, kebebasan sipil, dan kebebasan media, tetapi serangan mematikan hari Selasa adalah pertama kalinya wisatawan menjadi sasaran.
Meskipun sering terjadi kekerasan, jutaan pengunjung telah terpikat ke kaki bukit Himalaya di wilayah tersebut, didorong oleh promosi India terhadap daerah yang indah tersebut.
Setelah serangan itu, wisatawan yang panik mulai meninggalkan Kashmir.
Monojit Debnath, dari Kolkata, mengatakan kepada Press Trust of India bahwa Kashmir indah, tetapi dia dan keluarganya pergi karena "kami harus memikirkan keamanan apa yang kami miliki di sini untuk kami".
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3364380/original/059972500_1612095530-PENGUNGSI_GEMPA_SULBAR_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3074155/original/047876200_1583926231-20200311-SPT-2020-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3311268/original/096069800_1606732858-20201130-Bantuan-Subsidi-Upah-BPJS-Termin-2-Tahap-6-Cair-Pekan-Ini-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452487/original/036953600_1766402418-chip_e-ktp.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2741087/original/069325900_1551436846-kashmir.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1717968/original/012024200_1551164568-pakisin.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2741116/original/007749000_1551438553-190301_PAKISTAN-INDIA_DI_AMBANG_PERANG.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1411690/original/061832400_1479707390-India.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446038/original/003387300_1765871568-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436514/original/029918400_1765176856-pexels-ken-tomita-127057-389818.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426355/original/026522800_1764302989-Depositphotos_189719384_L.jpg)