Bila di Indonesia, sunat lebih banyak dilakukan oleh pihak keluarga sendiri, maka di Afrika Selatan lain lagi ceritanya. Di Negeri 'Nelson Mandela' itu, para remaja yang menuju dewasa wajib menjalani ritual 'khitan massal' secara tradisional di sebuah gunung atau semak-semak.
Namun ritual itu kerap memakan korban. Seperti yang terjadi baru-baru ini di salah satu wilayah di Provinsi Cape Timur. Sebanyak 30 pemuda tewas setelah disunat.
Selain itu, 300 lelaki muda lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka parah. Bahkan ada yang kelaminnya habis.
"10 orang lagi baru saja diselamatkan dari hutan," ungkap juru bicara Departemen Kesehatan Afsel Sizwe Kupelo, seperti dimuat News.com.au, Senin (8/7/2013).
Dalam ritual ini, para pemuda dari suku Xhosa, Sotho, dan Ndebele dikirim ke hutan. Untuk menjalani ritual menuju kedewasaan di hutan selama sebulan. Mereka juga diwajibkan untuk uji nyali di hutan.
Saat disunat, remaja ini hanya ditutup selimut. Ritual sunat dilakukan dengan alat-alat yang sangat jadul dengan tingkat keamanan yang ekstra-minim.
Kematian karena sunat ini sudah kesekian kalinya. Sebelumnya, 34 pemuda dilaporkan tewas setelah menjalani ritual khitan ini pada Mei 2013 lalu.
Para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) pun menyerukan untuk mengakhiri tradisi budaya yang berbahaya ini.
Nelson Mandela
Sama dengan kebanyakan pemuda lainnya, mantan Presiden Afsel Nelson Mandela juga pernah menjalani ritual ini. Beruntung, khitannya tak mengalami hambatan.
Dalam buku otobiografinya, Mandela bercerita bagaimana pengalamannya ikut upacara sunat saat berusia 16 tahun.
"Tanpa sepatah kata, ia mengambil kulup saya. Menariknya ke depan dan dengan 1 gerakan digunakanlah tombak. Saya merasa seolah-olah peluru menembak pembuluh darah saya," tulis Mandela seperti dikutip Dailymail, Senin 1 Juli 2013.
"Rasa sakit itu begitu kuat yang membuat saya mengubur dagu saya di dada saya. Beberapa detik tampaknya berlalu sebelum saya menangis dan kemudian saya sembuh dan berseru `Ndiyindoda!` (Saya seorang pria). (Riz)
`Sunat Massal` Berujung Maut, 30 Tewas 300 Luka
"10 orang lagi baru saja diselamatkan dari hutan," ungkap juru bicara Departemen Kesehatan Afsel Sizwe Kupelo.
diperbarui 08 Jul 2013, 04:58 WIBDiterbitkan 08 Jul 2013, 04:58 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pencemaran Laut, Hasil Tangkapan Ikan di Padang Turun Drastis
Banyak Utang dan Berada di Titik Terendah Hidup, Begini agar Tetap Bahagia Kata Gus Baha
Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya, Khofifah Ketum Dewan Pembina
Cegah Banjir Akibat Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Gelar OMC
Perlukah Sertifikasi Pemijat untuk Penyandang Disabilitas Netra?
Mengintip Keseruan Roadshow Cek Fakta Liputan6.com di UMC Cirebon, Cekidot!
Telapak Tangan Terhalang Mukena saat Sujud, Sahkah Sholatnya? Ini Kata Buya Yahya
Nusron Bagi-Bagi Sertifikat HGB Tanah Pemprov ke Warga Kampung Nelayan Jakut
Saksikan Siaran Langsung Serie A Juventus vs Inter Milan Melalui Tautan Live Streaming Vidio
Safari Malam di Taman Nasional Way Kambas, Sensasi Eksplorasi Satwa Liar di Kegelapan
Arti Seminar: Definisi, Tujuan, dan Manfaatnya
Memahami Arti Euforia: Definisi, Penyebab, dan Dampaknya