Karma Menghantui Biksu `Jet Set` yang Kini Jadi Buron Thailand

Nenkham setidaknya memiliki 83 mobil, uang miliaran, dan banyak properti. Kini ia diduga kabur ke Amerika Serikat.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 19 Jul 2013, 05:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2013, 05:00 WIB
biksu-jetset130719a.jpg
Kaca mata ala penerbang emas, headphone nirkabel canggih, tas Louis Vuitton mahal, dan naik jet pribadi -- gambaran itu mungkin cocok untuk gaya hidup para jutawan dan bintang Hollywood, bukan biksu yang semestinya meniru suri tauladan Sang Buddha.

Tapi itulah yang dilakoni seorang biksu asal Thailand, Luang Pu Nenkham (34) yang dijuluki "biksu jet set". Ia dituduh melanggar sumpah Buddhis-- untuk selibat, hidup sederhana, dan mengedepankan moral -- saat videonya di dalam pesawat pribadi dan tampil penuh gaya beredar luas lewat YouTube 2 bulan lalu.

Seperti dimuat CNN, 18 Juli 2013, Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand, di bawah Kementerian Kehakiman meyakini, video itu diambil oleh biksu lain yang juga ada dalam pesawat, lalu diedarkan dan diposting anonim.

Nenkham, yang sudah dilucuti dari atribut pemuka agama Buddha, diketahui memiliki setidaknya 83 mobil, juga banyak properti yang meliputi sejumlah bidang tanah, rumah-rumah, dan beberapa kondominium. Demikian menurut DSI. Aparat juga meyakini, belum semua hartanya terlacak.

Pihak berwenang juga memperkirakan, uang sekitar 300 juta bath atau hampir Rp 97 miliar menghilang dari rekening bank Nenkham dalam beberapa hari terakhir.

Kekayaan berlimpah ruah itu diduga dikorup selama puluhan tahun dari umat yang mendermakan hartanya, miskin ataupun kaya.

Rabu kemarin, aparat Thailand mengeluarkan perintah penangkapan bagi Nenkham.

Tuduhan Pemerkosaan

Nenkham yang juga dikenal dengan nama Weerapol Sukpol, dikenakan beragam tuduhan. Di antaranya, melanggar aturan teknologi informasi Thailand dengan memposting "informasi menyesatkan", berhubungan seksual dengan anak di bawah umur, dan bahkan pemerkosaan.

Seorang penggugat yang mengaku berhubungan badan dengan Nenkham, saat ia berusia 14  tahun, mengajukan permintaan tes DNA bagi putranya yang kini berusia 11 tahun -- diduga hasil dari hubungan itu. Demikian ujar Tharit Pengdit, Dirjen DSI. Apa hasilnya, masih harus ditunggu.

Nenkham kini diyakini berada di Amerika Serikat, di California. Sebelumnya ia terlacak di Paris. Menurut DSI, informasi itu berasal dari "sumber intelijen". Buronan itu diketahui punya semacam biara yang berlokasi 75 mil selatan Los Angeles.

DSI saat ini telah melakukan sejumlah langkah untuk membekukan aset Nenkham. Juga meminta Imigrasi dan Bea Cukai AS mencabut visa Nenkham, serta meminta aparat Negeri Paman Sam menahannya dan mendeportasinya ke Thailand.

"Meski tertuduh masih bersembunyi di luar negeri. Aturan hukum tentang pencucian uang bisa digunakan untuk melawannya," kata Sekjen Lembaga Anti-pencucian uang, Kapten Polisi Saowanee Sawaengpol seperti dimuat Bangkok Post.

Belum ada keterangan dari Nenkham, ia belum membuat komentar apapun setelah klip videonya yang menghebohkan dunia beredar.

Jika tertangkap dan terbukti bersalah, Nenkham akan memetik karma, akibat dari perbuatan buruknya. Ancaman hukuman berat menantinya. Dan itu, baru ganjaran yang bakal ia terima di dunia. (Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya