Morsi Dilaporkan Sehat di Tahanan, Bisa Baca Koran dan Nonton TV

Lama tak muncul di publik, kabar Presiden terguling Mohammed Morsi akhirnya terdengar.

oleh Riz diperbarui 31 Jul 2013, 11:07 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2013, 11:07 WIB
presiden-morsi130125b.jpg
Lama tak muncul di publik, kabar Presiden terguling Mohammed Morsi akhirnya terdengar. Ia berada dalam tahanan dan dalam kondisi sehat. Bisa baca koran dan menonton TV untuk meninjau perkembangan Mesir.

"Ia (Morsi) sehat-sehat saja dan mengaku telah diberitahu sebelumnya bahwa saya akan datang. Dia terlihat senang saat melihat saya," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, usai mengunjungi Morsi, seperti dimuat BBC, Rabu (31/7/2013).

Meski telah bertemu dengan Presiden dari Partai Ikhwanul Muslimin itu, Ashton enggan memberitahu tempat Morsi ditahan. Ia mengatakan tidak tahu lokasi dirinya mengunjungi Morsi.

Ashton menjelaskan, dalam perjalanan mengunjungi Morsi, ia dibawa dengan helikopter dan kendaraan lain pada Selasa 30 Juli malam. "Morsi ditemani 2 penasihat. Tempat Morsi (ditahan) adalah fasilitas militer. Ia mendapatkan perlakuan yang baik," ungkapnya.

Dia menuturkan, pertemuan dengan Morsi berlangsung sangat terbuka dan bersahabat. Namun enggan menjelaskan lebih jauh tentang apa saja yang menjadi bahan pembicaraan dengan Morsi.

"Saya di sini tidak meminta orang-orang melakukan sesuatu. Tapi saya akan membantu menemukan solusi bersama antara kedua pihak," kata Chaterine.  "Saya juga tidak datang ke sini untuk mengatakan harus berbuat ini, berbuat itu, ini negara Anda," kata dia, soal maksud kunjungannya ke Mesir. "Solusi yang dihasilakan adalah untuk rakyat Mesir."

Chaterine Ashton menjadi diplomat asing pertama yang menemui Morsi sejak tokoh Ikhwanul Muslimin ini digulingkan dan ditahan militer sejak 3 Juli lalu. Kunjungan ke Mesir ini dilakukan setelah terjadi bentrokan yang menewaskan lebih 70 pendukung Morsi pada Sabtu 27 Juli lalu.

Selain menemui Morsi, Ashton sebelumnya bertemu pemerintah sementara, termasuk pemimpin militer Jenderal Abdul Fattah al-Sisi dan perwakilan Ikhwanul Muslimin. (Riz/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya