Liputan6.com, Lohmen: Saat masih terpisah dari Jerman barat, Jerman Timur pernah memiliki mobil kebanggan bermerek Trabant. Kini sesudah Tembok Berlin runtuh, kendaraan itu tinggal kenangan, tergusur mobil-mobil merk Eropa. Meski demikian, bukan berarti mobil-mobil itu tak berguna lagi. Sebab, Pemerintah Kota Lohmen, Dresden, Jerman, masih memakainya untuk mengantar surat-surat.
Mobil bermesin dua tak ini dikenal sebagai kendaraan yang menyebalkan. Gas buangnya kotor, bunyi mesinnya pun sangat bising. Tapi, perawatannya relatif mudah. Seorang teknisi bengkel setempat mengatakan, perbaikan bagian mobil Trabant yang rusak tak serumit mobil-mobil modern. Bahkan, orang yang tak menguasai mesin pun dapat membetulkan sendiri.
Mudahnya perawatan dan murahnya bahan bakar menguntungkan pemerintah setempat. Mereka bisa banyak berhemat. Uang yang tersisih kemudian ditabung untuk mendirikan pusat pembangkit listrik tenaga air di Kota Lohmen.(MTA/Nurul Larasati)
Mobil bermesin dua tak ini dikenal sebagai kendaraan yang menyebalkan. Gas buangnya kotor, bunyi mesinnya pun sangat bising. Tapi, perawatannya relatif mudah. Seorang teknisi bengkel setempat mengatakan, perbaikan bagian mobil Trabant yang rusak tak serumit mobil-mobil modern. Bahkan, orang yang tak menguasai mesin pun dapat membetulkan sendiri.
Mudahnya perawatan dan murahnya bahan bakar menguntungkan pemerintah setempat. Mereka bisa banyak berhemat. Uang yang tersisih kemudian ditabung untuk mendirikan pusat pembangkit listrik tenaga air di Kota Lohmen.(MTA/Nurul Larasati)