Cari Dana Amal, Si Tampan Joseph Lari Telanjang Kaki 19 Ribu Km

Insinyur tampan itu akan berlari telanjang kaki sejauh 19 ribu kilometer, dari Montreal.

oleh Tan diperbarui 03 Sep 2013, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2013, 13:00 WIB
lari-amal-telanjang130903b.jpg
Demi mengumpulkan dana untuk amal bidang pendidikan, seorang seorang insinyur tampan dari Montreal rela berlari telanjang kaki sejauh 19 ribu kilometer. Jarak tersebut ia tempuh dari Kanada ke Argentina.

Adalah Joseph Michael Liu Kai-Tsu Roqueni yang melakukan aksi fantastis itu dalam waktu 18 bulan, seperti diberitakan Oddity Central yang dilansir Selasa (3/9/2013).

Pria Chexican --sebutan untuk keturunan China, Meksiko dan Kanada-- berusia 32 tahun itu telah berlatih berlari dengan bertelanjang kaki di Amerika selama setahun, sebelum akhirnya memulai perjalanan resminya pada tanggal 2 Juli 2013.

Joseph meninggalkan kampung halamannya di Montreal dan akan melintasi 14 negara bagian menuju Ushuaia, Tierra del Fuego, yang dikenal sebagai kota paling selatan di dunia. Kaki telanjangnya itu akan menempuh jarak 19 ribu kilometer atau sekitar 7 ribu kilometer lebih besar dari diameter bumi. Jika sesuai rencana, ia akan menyelesaikan misinya pada Januari 2014.

Persiapan


Aksi insinyur tampan untuk menempuh jarak yang sangat jauh demi amal, bukanlah yang pertama di dunia. Tapi Joseph adalah yang pertama melakukannya tanpa menganakan alas kaki berupa sepatu lari.

Meski yang pertama, Joseph juga selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Motivasi terbesarnya untuk menjalankan misinya ke ujung dunia tanpa alas kaki, karena tidak ada orang lain yang melakukannya. Ia juga menilai aksinya terbilang murah, karena tidak harus menghabiskan ribuan dolar untuk membeli puluhan pasang sepatu lari.

Selain itu, berlari tanpa alas kaki jauh lebih mudah, karena ia dapat bergerak lebih cepat tanpa harus membawa sepatu pengganti. Saat beraksi, Joseph akan berlari 25 kilometer atau 2,5 jam, 2 kali sehari. Ia melakukannya dengan kedua pilihan itu. Tergantung mana yang ia capai terlebih dahulu.

Untuk mempersiapkan diri melakukan tantangan melelahkan itu, Joseph yang telah berlatih berjalan pada semua permukaan jalan memutuskan untuk menghindari jalanan beraspal. Sebab jalanan beraspal merupakan permukaan yang paling berbahaya bagi kaki manusia. Karena kondisinya tak rata dan kasar bagi kulit kaki.

Sementara untuk memastikan agar kakinya tak melepuh di jalan sebelum mencapai tujuan, Joseph menyiapkan 4 pasang sandal yang akan dipakainya hanya saat kakinya dalam keadaan sensitif.

Tidak seperti Jesper Olsen, atlet terkenal yang berlari 42 ribu kilometer itu dikawal oleh tim dukungan dan memakai alas kaki yang tepat. Pria Chexican ambisius itu tidak memiliki siapa pun untuk membantunya jika sesuatu yang buruk terjadi.

Joseph hanya membawa pertolongan pertama, dan tombol darurat yang dapat memanggil sebuah helikopter penyelamat. Meskipun Joseph mencoba untuk tidak memikirkan menggunakan 'alat bantu' itu, bahkan jika sesuatu yang buruk menimpanya.

"Aku akan kembali ke Kanada untuk diobati dan melanjutkan perjalanan setelah merasa lebih baik jika hal buruk terjadi padaku. Aku tidak akan menyerah dengan mudah," kata Joseph menggebu-gebu.

Terinspirasi

Meski memerlukan diet untuk aksi fantastisnya, namun Joseph tak melakukannya. Ia akan makan apa pun yang ditemukan di sepanjang perjalanan.

Dia akan mencoba untuk mengkonsumsi biji chia, yang memiliki sekitar 21 persen lebih banyak protein, dari biji-bijian seperti gandum, jagung, beras atau gandum. Sponsornya juga memberinya dengan pasokan cemilan granola bar dan suplemen sayuran.

Terlepas dari kesulitan fisik, Joseph juga harus menghadapi tantangan mental untuk terisolasi karena sebagian besar waktunya selama perjalanan 18 bulan ke ujung selatan Argentina. Namun ia mengaku tak pernah patah semangat.

Insinyur muda itu mengatakan kepada wartawan Kanada, dirinya terinspirasi untuk memulai perjalanan bertelanjang kakinya karena Ernesto 'Che' yang terkenal di Guevara karena menyeberangi Amerika Selatan dengan sepeda motor.

Joseph juga terinspirasi oleh kisah semangat tim rugby Uruguay terdampar di pegunungan selama lebih dari 2 bulan setelah pesawat mereka jatuh di Andes Chili. Inspirasi lain datang dari kisah pendaki gunung Italia Reinhold Messner yang telah mendaki 14 puncak gunung tertinggi di dunia 'eight-thousanders' (puncak gunung yang tingginya lebih dari 8 ribu meter di atas permukaan laut) tanpa oksigen. (Tnt/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya