Status Darurat Mesir Diperpanjang 2 Bulan

Perpanjangan keadaan darurat ini telah diperkirakan sebelumnya oleh Perdana menteri sementara Hazem al-Beblawi.

oleh Riz diperbarui 13 Sep 2013, 09:25 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2013, 09:25 WIB
darurat-mesir-130913a.jpg

Sejak penggulingan Presiden Mohammed Morsi oleh militer, kondisi negara Mesir kacau balau. Pemerintah pun menetapkan status darurat selama 1 bulan sejak awal Agustus. Diharapkan sejak penetapan itu, situasi Mesir segera pulih.

Tapi pada kenyataannya tidak demikian. Sudah sebulan berlalu, Mesir masih bergejolak. Kubu Ikhwanul Muslimin yang mendukung Morsi masih gencar memprotes pemerintahan sementara Mesir.

Oleh karena itu, Presiden sementara Mesir Adly Mansour kini memperpanjang status darurat hingga 2 bulan ke depan. Terhitung mulai 12 September kemarin.

"Presiden memutuskan memperpanjang 2 bulan," kata juru bicara Presiden Adly Mansour, seperti dimuat Al-Arabiya, Jumat (13/9/2013).

Perpanjangan keadaan darurat ini telah diperkirakan sebelumnya oleh Perdana menteri sementara Hazem al-Beblawi. Sehari sebelumnya, Hazem mengatakan, keadaan darurat kemungkinan akan diperpanjang karena situasi keamanan bertambah buruk.

Di bawah keadaan darurat ini, pasukan keamanan mempunyai berbagai wewenang untuk melakukan penangkapan terhadap para pembangkang.

Keadaan darurat yang diterapkan pada 14 Agustus lalu diputuskan setelah aparat keamanan menyerbu 2 kamp pengunjuk rasa di Kairo. Kamp-kamp itu ditempati oleh para pendukung Morsi.

Ratusan orang diketahui tewas dalam kerusuhan yang terjadi sejak ketidakstabilan baru di Mesir. Protes sporadis oleh pendukung Morsi masih berlanjut hampir setiap hari. Mereka menentang penggulingan Morsi dari kursi presiden.

Hingga kini suasana masih panas. Pekan lalu, terjadi upaya pembunuhan terhadap Menteri Dalam Negeri sementara Mohammed Ibrahim. Dia selamat dari upaya pembunuhan bom mobil di luar rumahnya di ibukota Kairo. (Riz/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya