Liputan6.com, Rawalpindi: Pakar nuklir Pakistan Abdul Qadeer Khan meminta maaf atas skandal pembocoran dan penjualan rahasia pengembangan senjata nuklir. Permohonan maaf Qadeer Khan tersebut disiarkan secara luas televisi Pakistan, Rabu (4/2) [baca: Abdul Qadeer Khan Mengaku Menjual Nuklir].
Sebelumnya Qadeer Khan sempat menemui Presiden Pervez Musharraf di Rawalpindi untuk menyampaikan permohonan maaf. Dalam kesempatan itu Kadir Khan juga kembali mengakui telah membocorkan dan menjual teknologi nuklir negerinya ke Libia, Iran, dan Korea Utara.
Skandal ini telah ditelusuri pemerintah Pakistan sejak November tahun silam. Ini berdasarkan informasi yang disampaikan Iran kepada Tim Pengawas Nuklir PBB. Beberapa rekan Qadeer Khan menyangsikan ia bertindak sendirian dalam kasus tersebut. Mereka menilai skandal tersebut tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan para petinggi Pakistan termasuk Presiden Musharraf.(YYT/Uri)
Sebelumnya Qadeer Khan sempat menemui Presiden Pervez Musharraf di Rawalpindi untuk menyampaikan permohonan maaf. Dalam kesempatan itu Kadir Khan juga kembali mengakui telah membocorkan dan menjual teknologi nuklir negerinya ke Libia, Iran, dan Korea Utara.
Skandal ini telah ditelusuri pemerintah Pakistan sejak November tahun silam. Ini berdasarkan informasi yang disampaikan Iran kepada Tim Pengawas Nuklir PBB. Beberapa rekan Qadeer Khan menyangsikan ia bertindak sendirian dalam kasus tersebut. Mereka menilai skandal tersebut tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan para petinggi Pakistan termasuk Presiden Musharraf.(YYT/Uri)