Kisah Warga Tacloban Saat Topan Haiyan Luluhlantakkan Kota

Leonardo, warga Tacloban ini menuturkan saat kejadian ia bersama isterinya dilanda ketakutan yang luar biasa.

oleh Muhammad Ali diperbarui 20 Nov 2013, 23:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2013, 23:00 WIB
korban-haiyan-131118b.jpg
Angin topan "monster" Haiyan memporakporandakan sejumlah wilayah di Filipina. Kerusakan parah pun terjadi di kota Tacloban yang kini sepi tak berpenghuni.

Leonardo, warga Tacloban ini menuturkan saat kejadian ia bersama isterinya dilanda ketakutan yang luar biasa. Bersama keluarganya, ia hanya bisa bersembunyi di bawah meja yang terbuat dari kayu jati.

"Kejadian sekitar pukul 1 siang. Angin berputar di atas atap rumah dan kemudian atap rumah saya lepas. Saya melihat barang-barang berterbangan termasuk milik saya. Saya hanya bisa berlindung di meja kayu besar," ucap Leonardo di kota Tacloban, Leyte Utara, Filipina, Rabu (20/11).

Selain rumahnya hancur berat, pria berumur 56 tahun ini harus kehilangan cucu tercintanya. "Cucu saya hilang karena saat kejadian sedang bermain dengan temannya. Namun, anak-anak dan isteri saya selamat," ungkapnya.

Hal yang sama dirasakan Janet. Remaja yang tinggal tak jauh dari bandara ini menuturkan, ia melihat angin berputar kencang dan air naik. Bersama keluarganya, ia memutuskan pergi dan bertahan di Bandara.

"Saya mendengar ada yang berteriak. Saat mengungsi, saya melihat semua orang ketakutan. Tapi bersyukur keluarga semuanya selamat," imbuhnya.

Topan Haiyan meluluhlantakkan sebagian wilayah di Filipina. Ribuan orang tewas dan bangunan hancur dihantam topan "monster" tersebut. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya