Perjuangan Korban Topan Haiyan Keluar dari Tacloban

Meski waktu dan cuaca yang tak bisa diprediksi, ratusan pengungsi tetap rela mengantre di depan pintu masuk Bandara untuk bisa diangkut.

oleh Muhammad Ali diperbarui 21 Nov 2013, 00:13 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2013, 00:13 WIB
pengungsi-topan-haiyan-131120d.jpg
Telah hampir dua pekan pascabencana Topan Haiyan melanda sejumlah wilayah di Filipina. Namun, banjir manusia masih menyelimuti Bandara Daniel Z Romualdez.

Bandara kota Tacloban ini merupakan pintu masuk bantuan dan pintu keluar untuk warga yang ingin mengungsi. Pesawat-pesawat hercules dan helicopter tampa henti bekerja menyalurkan bantuan atau mengangkut para pengungsi.

Begitu pula dengan pengungsi, mereka berjuang agar bisa keluar dari pulau Leyte melalui bandara ini. Meski waktu dan cuaca yang tidak bisa diprediksi, ratusan pengungsi ini tetap rela mengantre di depan pintu masuk Bandara yang dijaga ketat petugas.

Waktu menunjukan pukul 1 tengah malam waktu setempat, pesawat Hercules masih tetap setia membawa bantuan dan mengangkut pengungsi. Meski hujan deras, pengungsi tetap tak beranjak dari baris dan menunggu pesawat mengangkut mereka.

Pantauan Liputan6.com, dengan menggunakan plastik berwarna transparan, puluhan pengungsi yang telah berada di bandara masih setia berdiri menunggu diangkut ke dalam pesawat Hercules milik tentara Filipina. Hujan deras dan angin kencang yang ditimbulkan dari pesawat itu tak menyurutkan mereka untuk berlindung.

"Kalau berlindung tempat kita akan diisi orang lain," kata salah satu pengungsi di Bandara Daniel Z Romualdez, Tacloban, Rabu (19/11/2013).

Pengungsi yang terdiri dari berbagai macam umur ini ditemani anggota militer Filipina dan sejumlah tenaga Medis. Mereka mengaku telah berhari-hari menempati bandara. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya