Pemberitaan <i>New York Times</i> Dikecam Stasiun TV

Stasiun televisi di AS mengecam pemberitaan serangan Falluja. Mereka mengkritik foto-foto yang ditayangkan New York Times yang dinilai brutal dan tidak layak tayang. Hal itu merupakan sisi lain pemberitaan AS.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Apr 2004, 14:44 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2004, 14:44 WIB
020404bLnIrak1.jpg
Liputan6.com, Washington, D.C.: Surat kabar New York Times (NYT) melansir foto-foto mayat empat warga Amerika Serikat yang tewas mengenaskan di Kota Falluja, Irak. Hal tersebut mendapat kecaman dari beberapa stasiun televisi AS di Washington, D.C., Jumat (2/4). Mereka menilai rekaman gambar itu terlalu brutal untuk ditampilkan kepada pembaca, dan dikhawatirkan akan mengundang kemarahan publik.

Sebanyak delapan foto serangan di Kota Falluja dikirim Rabu silam oleh Kantor Berita Associated Press (AP), dengan pemberitahuan khusus yang berisi foto brutal. Sebuah foto menggambarkan dua mayat di atas jembatan menjadi berita utama harian NYT. Namun pihak AP mengklaim peristiwa ini sebagai kontradiksi dari citra manis yang selama ini didengungkan Gedung Putih, mengenai kondisi di Irak. Sekaligus tentunya, peringatan akan besarnya bahaya yang dihadapi tentara Amerika di Negeri Seribu Satu Malam.

Rekaman gambar dan foto-foto kejadian itu disiarkan di hampir seluruh dunia [baca: Lagi, Seorang Tentara AS di Irak Tewas]. Saksi mata menyebutkan sekelompok warga Irak menyerang iring-iringan kendaraan militer AS saat melintas di Falujja. Akibatnya, sebuah kendaraan pasukan AS hangus terbakar terkena serangan roket.

Selain itu, menurut AP, empat warga sipil yang bekerja untuk perusahaan keamanan Amerika juga meregang nyawa. Ironisnya, warga Falluja memperlakukan mayat mereka dengan sadis. Dua mayat diseret keliling kota dengan mobil dan menggantung dua mayat lainnya di atas sebuah jembatan.

Insiden di Falluja mirip dengan tragedi di Somalia lebih dari sepuluh tahun silam. Saat itu para pemberontak menyeret mayat-mayat tentara AS sambil berkeliling Kota Mogadishu. Akibatnya, pasukan AS ditarik dari negara itu. Peristiwa tersebut ternyata menjadi inspirasi bagi produser Jerry Bruckheimer dan sutradara film Gladiator, Mark Scott. Akhirnya sebuah film Black Hawk Down, menjadi dokumenter kejadian ini [baca: Kegagalan Amerika di Somalia Difilmkan]. Dikisahkan, misi pasukan AS berantakan saat helikopter Black Hawk yang mereka tumpangi ditembak jatuh.(YAN/Pin)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya