Tragis benar apa yang dialami Cherilyn. Ia menyaksikan sang suami, Brandon McGraw meregang nyawa saat atraksi sky diving atau lebih dikenal dengan sebutan terjun payung.
Seperti dilansir Liputan6.com dari Mirror.co.uk, Sabtu (21/12/2013), peristiwa memilukan itu terjadi saat anggota marinir AS itu ikut serta untuk tampil dalam acara terjun payung The Ellen DeGeneres Show yang dimenangkan istrinya pada bulan Januari lalu.
Namun pendaratan pria berusia 33 tahun itu tak sempurna. Sehingga ia menghantam tanah dengan keras di Euroa dekat Melbourne, Australia.
Sebelum ajal menjemput Brandon yang melakukan terjun payung dengan Euroa Skydive --sebuah sekolah sky diving Australia, ia memang memutuskan untuk terjun payung sendiri karena telah berpengalaman. Sementara Cherilyn yang belum pernah, melompat tandem dengan instruktur.
"Brandon menyaksikan istrinya melakukan lompatan tandem. Sebelum keluar pesawat, ia sempat melayang selama 3 atau 4 menit dengan parasut yang sempurna," urai Ian Matthews yang bekerja untuk Euroa Skydive.
Namun apa daya, keahliannya tak membawa keberuntungan ketika itu. "Beberapa waktu sebelum mendarat, tiba-tiba ia mulai memutar parasutnya ke kiri dan kanan. Dan akhirnya menghantam tanah," lanjut Ian.
Paramedis tidak dapat menyadarkan Brandon, dan ia pun akhirnya meninggal di tempat kejadian. Cherilyn pun sedih bukan main menyaksikan kematian suaminya.
Kematian Brandon menandai kematian pertama dalam sejarah 30 tahun berdirinya sekolah sky diving itu. Sebab di situsnya, mereka mengklaim memiliki catatan keamanan terbaik di Victoria. Namun pada kenyataanya, nyawa Brandon tak terselamatkan. (Tnt/Sss)
Lihat juga:
63 Penerjun Wanita Pecahkan Rekor Dunia Terjun Menukik
Ulang Tahun ke-100, Vernon Dapat Kado Terjun Payung Gratis
[VIDEO] Salah Mendarat, TNI Penerjun Payung Injak Penonton
Seperti dilansir Liputan6.com dari Mirror.co.uk, Sabtu (21/12/2013), peristiwa memilukan itu terjadi saat anggota marinir AS itu ikut serta untuk tampil dalam acara terjun payung The Ellen DeGeneres Show yang dimenangkan istrinya pada bulan Januari lalu.
Namun pendaratan pria berusia 33 tahun itu tak sempurna. Sehingga ia menghantam tanah dengan keras di Euroa dekat Melbourne, Australia.
Sebelum ajal menjemput Brandon yang melakukan terjun payung dengan Euroa Skydive --sebuah sekolah sky diving Australia, ia memang memutuskan untuk terjun payung sendiri karena telah berpengalaman. Sementara Cherilyn yang belum pernah, melompat tandem dengan instruktur.
"Brandon menyaksikan istrinya melakukan lompatan tandem. Sebelum keluar pesawat, ia sempat melayang selama 3 atau 4 menit dengan parasut yang sempurna," urai Ian Matthews yang bekerja untuk Euroa Skydive.
Namun apa daya, keahliannya tak membawa keberuntungan ketika itu. "Beberapa waktu sebelum mendarat, tiba-tiba ia mulai memutar parasutnya ke kiri dan kanan. Dan akhirnya menghantam tanah," lanjut Ian.
Paramedis tidak dapat menyadarkan Brandon, dan ia pun akhirnya meninggal di tempat kejadian. Cherilyn pun sedih bukan main menyaksikan kematian suaminya.
Kematian Brandon menandai kematian pertama dalam sejarah 30 tahun berdirinya sekolah sky diving itu. Sebab di situsnya, mereka mengklaim memiliki catatan keamanan terbaik di Victoria. Namun pada kenyataanya, nyawa Brandon tak terselamatkan. (Tnt/Sss)
Lihat juga:
63 Penerjun Wanita Pecahkan Rekor Dunia Terjun Menukik
Ulang Tahun ke-100, Vernon Dapat Kado Terjun Payung Gratis
[VIDEO] Salah Mendarat, TNI Penerjun Payung Injak Penonton