Si jago merah mengamuk di sebuah rumah jompo di Quebec, Kanada. Kebakaran yang terjadi pada Kamis 23 Januari waktu setempat itu, dikawatirkan menjebak para penghuninya yang menggunakan kursi roda dan alat bantu jalan.
"Banyak dari mereka yang belum ditemukan memiliki keterbatasasan, menggunakan kursi roda dan alat bantu jalan. Hanya 5 yang sepenuhnya masih bisa berjalan normal," kata Ginette Caron selaku walikota kota kecil L'Isle - Verte yang berada sekitar 225 km timur laut dari Kota Quebec.
Ginette juga mengatakan, beberapa penghuninya juga memiliki penyakit Alzheimer.
Dilansir dari The Australian yang dikutip Liputan6.com, Jumat (24/1/2014), sejauh ini 3 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara 30 penghuni lainnya masih belum ditemukan hingga kini.
Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan ada sedikit keraguan terkait angka kematian itu. Sebab kemungkinan jumlahnya bertambah.
Sebeb menurut penuturan para pejabat, petugas pemadam kebakaran sempat melihat dan mendengar orang-orang dari dalam bangunan meminta pertolongan, namun tak bisa diselamatkan karena terjebak api.
Api membakar gedung 3 lantai itu sekitar pukul 00.30 waktu setempat dan mengamuk sepanjang malam. Petugas pemadam kebakaran baru tiba 8 menit kemudian, setelah mendapati panggilan darurat.
Tapi sayang, petugas pemadam kebakaran tidak dapat melaksanakan evakuasi cepat karena api sangat besar. Namun mereka sempat mengamankan 20 warga ke tempat yang lebih aman.
"Itu api yang besar," kata kepala pemadam kebakaran L' Iles - Verte Yvan Charron.
Selain itu, sulitnya pemadaman terjadi karena saat itu suhu di luar adalah minus 20 derajat Celsius. Sehingga menyebabkan peralatan itu membeku.
Pemadam kebakaran baru bisa menjinakkan kobaran api pada pagi hari. Kondisi bagian yang terbakar terlihat menyerupai istana es yang mengerikan, dengan lembaran es dan es tebal menutupi struktur bangunan.
Menurut polisi Quebec Provinsi Letnan Guy Lapointe, pencarian penghuni rumah jompo yang belum ditemukan akan dilanjutkan kembali, meski sempat terhambat akibat bangunan ditutupi lapisan es tebal yang dikhawatirkan runtuh.
Para pejabat mengatakan mereka akan bekerja sepanjang malam untuk menemukan para penghuni yang terjebak.
"Kita bisa menyimpan harapan bagi mereka belum ditemukan, tapi ada sedikit keraguan hilangnya nyawa justru cukup besar," tutur Perdana Menteri Stephen Harper. (Tnt/Sss)
Baca juga:
"Banyak dari mereka yang belum ditemukan memiliki keterbatasasan, menggunakan kursi roda dan alat bantu jalan. Hanya 5 yang sepenuhnya masih bisa berjalan normal," kata Ginette Caron selaku walikota kota kecil L'Isle - Verte yang berada sekitar 225 km timur laut dari Kota Quebec.
Ginette juga mengatakan, beberapa penghuninya juga memiliki penyakit Alzheimer.
Dilansir dari The Australian yang dikutip Liputan6.com, Jumat (24/1/2014), sejauh ini 3 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara 30 penghuni lainnya masih belum ditemukan hingga kini.
Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan ada sedikit keraguan terkait angka kematian itu. Sebab kemungkinan jumlahnya bertambah.
Sebeb menurut penuturan para pejabat, petugas pemadam kebakaran sempat melihat dan mendengar orang-orang dari dalam bangunan meminta pertolongan, namun tak bisa diselamatkan karena terjebak api.
Api membakar gedung 3 lantai itu sekitar pukul 00.30 waktu setempat dan mengamuk sepanjang malam. Petugas pemadam kebakaran baru tiba 8 menit kemudian, setelah mendapati panggilan darurat.
Tapi sayang, petugas pemadam kebakaran tidak dapat melaksanakan evakuasi cepat karena api sangat besar. Namun mereka sempat mengamankan 20 warga ke tempat yang lebih aman.
"Itu api yang besar," kata kepala pemadam kebakaran L' Iles - Verte Yvan Charron.
Selain itu, sulitnya pemadaman terjadi karena saat itu suhu di luar adalah minus 20 derajat Celsius. Sehingga menyebabkan peralatan itu membeku.
Pemadam kebakaran baru bisa menjinakkan kobaran api pada pagi hari. Kondisi bagian yang terbakar terlihat menyerupai istana es yang mengerikan, dengan lembaran es dan es tebal menutupi struktur bangunan.
Menurut polisi Quebec Provinsi Letnan Guy Lapointe, pencarian penghuni rumah jompo yang belum ditemukan akan dilanjutkan kembali, meski sempat terhambat akibat bangunan ditutupi lapisan es tebal yang dikhawatirkan runtuh.
Para pejabat mengatakan mereka akan bekerja sepanjang malam untuk menemukan para penghuni yang terjebak.
"Kita bisa menyimpan harapan bagi mereka belum ditemukan, tapi ada sedikit keraguan hilangnya nyawa justru cukup besar," tutur Perdana Menteri Stephen Harper. (Tnt/Sss)
Baca juga:
Banjir Belum Usai, Pemukiman Warga di Kampung Pulo Terbakar
Gudang Arsip dan Pestisida Dinas Pertanian Serang Terbakar
Australia `Membara`, 1 Warga Meninggal Akibat Ratusan Kebakaran